"Dia itu bukan dokter, marahlah orang. Bukan gitu, dia itu pasien," jelas Ryamizard di sela penandatanganan kerjasama dengan Muhammadiyah, Rabu (13/4/2016).
Ryamizard menjelaskan, yang jadi dokter justru Kemenhan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia kan nggak ngerti. dia menyadari itu, dokter kita terapi, terapi apa? Ya ngajarin. Dia bukan jadi dokter," tutupnya. (adf/dra)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini