Terdesak di Hutan Poso, Begini Cara Santoso Hubungi Istri dan Keluarganya

Memburu Kelompok Santoso

Terdesak di Hutan Poso, Begini Cara Santoso Hubungi Istri dan Keluarganya

Erwin Dariyanto - detikNews
Rabu, 13 Apr 2016 12:08 WIB
Foto: Ilustrasi oleh Mindra Purnomo
Jakarta - Sejak Januari tahun ini Satuan Tugas Tinombala gabungan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian RI berhasil mengepung Santoso alias Abu Wardah dan kelompoknya di Pegunungan Biru, Poso, Sulawesi Tengah. Satgas Tinombala juga berhasil memutus komunikasi antara Santoso dan kelompoknya dengan para simpatisan dan keluarganya.

Jauh sebelum terkepung, Santoso dan kelompoknya diketahui sempat beberapa kali menghubungi istri dan keluarga mereka. Warni, istri Santoso, mengaku beberapa kali dihubungi oleh sang suami.

Warni, Istri Santoso (foto: Iswahyudy/detikcom)


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Santoso menelepon salah satu sahabatnya yang tinggal di Desa Tambarana Trans, Kecamatan Poso Pesisir Utara. Dari pesawat telepon sahabatnya itulah Santoso dan Warni saling berkomunikasi. "Biasa (telepon) lewat teman, teman itu yang memberi tahu ke saya," kata Warni saat berbincang dengan detikcom, Kamis (7/4/2016) di rumahnya, Dusun Bakti Agung, Desa Tambarana Trans, Poso.

Tak hanya dengan istri, Santoso juga beberapa kali menghubungi keluarganya yang tinggal di Dusun Landangan,  Desa Lanto Jato, Kecamatan Poso Pesisir, Poso. Di Landangan tinggal ibu kandung, kakak dan adik Santoso.

Santoso diketahui beberapa kali menghubungi keluarganya. Dia menanyakan kabar ibunya dan dua anaknya yang dititipkan pada kakaknya di dusun Landangan. "Namun setiap kali menghubungi dengan nomor yang berbeda-beda. Sehingga keluarga tak bisa menelepon balik," kata seorang aparat Desa Lanto Jato yang ditemui detikcom, Jumat (8/4/2016).


Deretan Pegunungan Biru di Poso. (Foto: Erwin/detikcom)


Namun sejak Santoso dan kelompoknya terkepung oleh Satgas Tinombala, mereka tak lagi menghubungi keluarganya di Lanto Jato. "Terakhir kali (telepon) Desember tahun lalu," kata aparat yang tak mau namanya disebutkan itu.

Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Brigadir Jenderal Rudy Sufahriady mengatakan, Satgas Tinombala terus memburu Santoso dan kelompoknya. Satgas telah memutus pergerakan kelompok tersebut, termasuk rantai komunikasi mereka.

"Kami perketat pergerakan mereka dan juga komunikasi," kata Rudy yang juga Penanggung Jawan Kegiatan Operasi Satgas Tinombala tersebut.

(erd/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads