Jauh sebelum terkepung, Santoso dan kelompoknya diketahui sempat beberapa kali menghubungi istri dan keluarga mereka. Warni, istri Santoso, mengaku beberapa kali dihubungi oleh sang suami.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya dengan istri, Santoso juga beberapa kali menghubungi keluarganya yang tinggal di Dusun Landangan, Desa Lanto Jato, Kecamatan Poso Pesisir, Poso. Di Landangan tinggal ibu kandung, kakak dan adik Santoso.
Santoso diketahui beberapa kali menghubungi keluarganya. Dia menanyakan kabar ibunya dan dua anaknya yang dititipkan pada kakaknya di dusun Landangan. "Namun setiap kali menghubungi dengan nomor yang berbeda-beda. Sehingga keluarga tak bisa menelepon balik," kata seorang aparat Desa Lanto Jato yang ditemui detikcom, Jumat (8/4/2016).
![]() Deretan Pegunungan Biru di Poso. (Foto: Erwin/detikcom) |
Namun sejak Santoso dan kelompoknya terkepung oleh Satgas Tinombala, mereka tak lagi menghubungi keluarganya di Lanto Jato. "Terakhir kali (telepon) Desember tahun lalu," kata aparat yang tak mau namanya disebutkan itu.
Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Brigadir Jenderal Rudy Sufahriady mengatakan, Satgas Tinombala terus memburu Santoso dan kelompoknya. Satgas telah memutus pergerakan kelompok tersebut, termasuk rantai komunikasi mereka.
"Kami perketat pergerakan mereka dan juga komunikasi," kata Rudy yang juga Penanggung Jawan Kegiatan Operasi Satgas Tinombala tersebut.
(erd/nrl)