Ternyata, meski baru memulai wisata halalnya, usaha dari Pemprov Nusa Tenggara Barat (NTB) dan juga Disbudparnya sudah dipuji oleh ke-24 mahasiswa asal Malaysia yang berkunjung ke Lombok. Pujian tersebut langsung diutarakan oleh Dekan Fakultas Pengurusan Hotel dan Pelancongan Universitas Teknologi Mara, Puncak Alam, Selangor, Malaysia, Mohammad Abdullah Hemdi.
"Saya 2015 ke Lombok. Dan ini kali kedua saya lancong ke sini. Banyak sekali tugu-tugu yang baru. Dan kagum saya di sini. Setiap 100 meter saya dapat tengok ada surau dan juga masjid," kata Hemdi saat diterima Kadisbudpar Lalu Muhammad Faozal di Kantor Disbudpar, Jalan Langko, Mataram, NTB, Selasa (12/4/2016).
![]() |
"Kami pun telah coba mushola dan masjidnya. Benar-benar meski baru jalan ini wisata halalnya namun sudah nyata terbukti dan itu bagus sekali. Melesat cepat," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya dengar kata guide saya bahwa di sini selepas Maghrib dan Isya ramai musholla dan masjid namun zuhur dan ashar tidak. Karena katanya sedang pada tugas kerja. Saya haraplah apa banyaknya musholla dan masjid ini jamaahnya pun banyak," ungkap Hemdi.
Akan tetapi, lanjut Hemdi, masih banyaknya anjing liar yang berkeliaran di jalan-jalan membuat sedikit berkurang nuansa wisata halalnya. Hemdi pun berharap agar masalah anjing liar bisa diatasi dengan baik.
"Tengok saya punya masa tuh tadi coba di jalan ada anjing yang masih berkeliaran. Sebaiknya perlu dibereskan karena dapat sedikit terganggu promosi NTB terkait wisata halalnya ini," tuturnya.
Dalam pertemuan dengan Kadisbudpar NTB, para mahasiswa asal Malaysia tersebut juga diperlihatkan video mengenai destinasi wisata di NTB. Selain itu di akhir acara Kadisbudpar Lalu M Faozal memberikan cinderamata kepada Mohammad Abdullah Hemdi berupa replika penabuh kendang beleq ssdangkan Hemdi memberikan plakat kepada Faozal. (dra/dra)












































