"Kalau sudah Presiden yang membuka muktamar, dan Wakil Presiden yang menutup muktamar itu tuntas. Ini fakta yang sudah kita saksikan bersama," kata politikus PPP Hasrul Azwar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (11/4/2016).
Hasrul menyebut dengan dihadirinya muktamar oleh pimpinan negara, maka tandanya muktamar itu sahih. Dia mempersilakan rencana kubu Djan yang akan menggugat hasil muktamar yang memilih Romahurmuziy sebagai ketua umum secara aklamasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soal kantor DPP yang masih dikuasai kubu Djan, Hasrul menyebutnya hanya masalah teknis. Cepat atau lambat, kata Hasrul kantor itu akan berpindah tangan.
"Itu teknis. Kita ngomong legal, jelas. Itu kantor kita, selama ini kita berkantor di luar untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Kalau tetap bertahan kan ada hukum," ujarnya.
Hasrul juga tak khawatir dengan ancaman kubu Djan yang akan menggugat Muktamar VIII. Hasrul yakin kubunya menang.
"Mau menggugat silakan, mau bikin partai baru silakan. Tadi saya baca di media Epyardi dia bilang mau ke NasDem juga nggak papa," terangnya.
(ams/tor)











































