"Program bela negara ini untuk mengganti pelonco-pelonco," kata Ryamizard usai membuka acara Penataran Kader Organisasi (Takorna) XIV FKPPI di Secapa AD, Jalan Hegarmanah, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (11/4/2016).
Menurut Ryamizard, budaya pelonco di lingkungan kampus harus dihentikan lantaran tidak bermanfaat. Rencana penghapusan perpeloncoan, menurut dia, berdasarkan perintah Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Guna memantapkan teknis program bela negara, Ryamizard dalam waktu dekat menggelar pertemuan dengan para rektor. "Minggu-minggu depan ya," ucapnya saat ditanya kapan mengumpulkan rektor.
Dia menegaskan, program bela negara banyak gunanya bagi semua warga negara, termasuk calon mahasiswa. Ryamizard menjelaskan sejumlah poin esensi bela negara yaitu mencintai tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, setia kepada Pancasila sebagai ideologi, serta rela berkorban untuk bangsa dan negara.
Nantinya, sambung dia, calon mahasiswa baru akan diikut sertakan dalam pendidikan dan latihan (diklat) program bela negara. "Programnya empat hari di kelas dan tiga hari di lapangan. Bagaimana nanti tata cara menghormati bendera Merah Putih. Kan ada yang enggak mau menghormati bendera karena disangkanya kafir," tutur Ryamizard. (bbn/trw)











































