Menhan akan Kumpulkan Rektor Bahas Bela Negara sebagai Ganti Perploncoan

Menhan akan Kumpulkan Rektor Bahas Bela Negara sebagai Ganti Perploncoan

Baban Gandapurnama - detikNews
Senin, 11 Apr 2016 18:42 WIB
Foto: Baban Gandapurnama/detikcom
Bandung - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menjadwalkan mengumpulkan para rektor untuk mematangkan program bela negara yang wajib diikuti calon mahasiswa baru. Program bela negara di lingkungan kampus ini bertujuan menghapus perpeloncoan mengandung aksi kekerasan dan menangkal paham radikalisme.

"Program bela negara ini untuk mengganti pelonco-pelonco," kata Ryamizard usai membuka acara Penataran Kader Organisasi (Takorna) XIV FKPPI di Secapa AD, Jalan Hegarmanah, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (11/4/2016).

Menurut Ryamizard, budaya pelonco di lingkungan kampus harus dihentikan lantaran tidak bermanfaat. Rencana penghapusan perpeloncoan, menurut dia, berdasarkan perintah Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Buat apa nyari-nyari cicak, tikus. Gundul-gundulan, buat apa coba," ujar Ryamizard.

Guna memantapkan teknis program bela negara, Ryamizard dalam waktu dekat menggelar pertemuan dengan para rektor. "Minggu-minggu depan ya," ucapnya saat ditanya kapan mengumpulkan rektor.

Dia menegaskan, program bela negara banyak gunanya bagi semua warga negara, termasuk calon mahasiswa. Ryamizard menjelaskan sejumlah poin esensi bela negara yaitu mencintai tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, setia kepada Pancasila sebagai ideologi, serta rela berkorban untuk bangsa dan negara.

Nantinya, sambung dia, calon mahasiswa baru akan diikut sertakan dalam pendidikan dan latihan (diklat) program bela negara. "Programnya empat hari di kelas dan tiga hari di lapangan. Bagaimana nanti tata cara menghormati bendera Merah Putih. Kan ada yang enggak mau menghormati bendera karena disangkanya kafir," tutur Ryamizard. (bbn/trw)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads