Mahasiswa Bogor Ciptakan Parfum Berbahan Dasar Kotoran Domba

Muda dan Menginspirasi

Mahasiswa Bogor Ciptakan Parfum Berbahan Dasar Kotoran Domba

Farhan - detikNews
Senin, 11 Apr 2016 17:14 WIB
Mahasiswa Bogor Ciptakan Parfum Berbahan Dasar Kotoran Domba
Parfum dari feses domba (Foto: Farhan/detikcom)
Bogor - Sebuah inovasi baru ditemukan oleh sekelompok mahasiswa dari Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Kota Bogor. Dari hasil penelitian dan sejumlah uji coba, para mahasiswa dari Jurusan Tekhnik Peternakan, STPP Kota Bogor, berhasil menciptakan parfum yang dikembangkan dari kotoran (feses) domba.

Parfum temuan mahasiswa ini diikutsertakan dalam pameran hasil karya mahasiswa yang digelar di halaman Kampus STPP Cibalung, Kota Bogor, Senin (11/4/2016). "Bahannya dari feses domba. Ini sudah hasil fermentasi. Melalui beberapa tahap pengujian," kata Ahmad Farid, mahasiswa semester II jurusan Teknik Peternakan, STPP Bogor.

"Tidak ada domba pilihan, ini dari semua jenis domba," tambah Farid.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Farid mengatakan, parfum hasil pemanfaatan feses domba yang dikembangkan oleh rekan-rekan sejurusannya ini, memang belum memiliki izin dari institisi manapun. Namun menurutnya, parfum ini diklaim aman untuk kesehatan.

"Belum ada izin edar, makanya kita juga belum produksi banyak. Belum ada yang dijual. Sertifikat halalnya juga belum ada ," tambah Virna, mahasiswa STPP lainnya yang ditemui di salah satu stand pameran di STPP Bogor.

"Aromanya juga bisa berbeda-beda, tergantung selera, mau gunakan bahan dasar yang beraroma apa saja, nanti dicampur," tambah perempuan berjilbab ini.

Parfum dari feses domba (Foto: Farhan/detikcom)

Tidak hanya menjadi parfum, penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa STPP juga berhasil mengubah kotoran sapi menjadi kertas dan pernik-pernik. "Ada juga yang olah menjadi biogas, itu bisa digunakan untuk memasak," kata Farid.

Ia sempat mempraktikkan cara bekerja biogas yang bisa digunakan untuk memasak. Biogas dari kotoran sapi tersebut, ditampung di dalam ban dalam berukuran besar. Gas yang ditampung di dalam ban bekas tersebut, kemudian dialirkan ke kompor menggunakan selang gas. Dalam waktu yang tak lama, biogas tersebut dapat bekerja dan mampu memanaskan minyak goreng dengan cepat.

"Kerjanya ngga berbeda dengan gas yang biasa kita gunakan," kata Farid.

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, yang sempat memberikan sambutan dalam acara dies natalies STPP Bogor ke-15, mengaku tertarik dengan parfum hasil temuan mahasiswa tersebut. "Saya juga baru tahu ada parfum berbahan feses. Ini hebat. Saya juga sempat mencium aroma tadi, lumayan harum," kata Bima Arya saat memberi sambutan dalam pembukaan dies natalies ke-15 STPP Bogor.

Seperti diketahui STPP merupakan perguruan tinggi yang dikelola kementerian pertanian sebagai cikal bakalnya merupakan lembaga pendidikan pertanian tertua di Indonesia. Pada awalnya, lembaga pendidikan yang berdiri pada tahun 1903 ini memiliki nama Lembaga Pertanian (landbouw school). Seiring dengan perkembangan jaman dan kebutuhan bangsa, lembaga pendidikan ini kemudian berkembang dan naik statusnya menjadi Akademi Penyuluhan Pertanian (APP) pada 1992, hingga akhirnya menjadi STPP sejak tahun 2005, dengan berbagai jurusan.

"Ini lembaga pendidikan pertanian tertua. Sudah 113 tahun berdiri. Sudah 4.000 orang yang dididik di sini. Alumni tersebar dan banyak yang sudah menjadi pejabat negara," kata Kepala STPP, Ir. Nazarudin.

Suasana pameran (Foto: Farhan/detikcom)
(trw/trw)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads