Pantauan di lokasi, sejumlah warga terlihat sedang membongkar bangunan rumahnya di Kampung Akuarium, seperti kusen, jendela, pintu, asbes, papan. Mereka membongkar menggunakan palu, linggis dan gergaji.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masih banyak yang harus diperbaiki, lantainya saja belum keramik, tembok belum diplester," ucap Muchlisin saat ditemui di lokasi, Senin (11/4/2016).
Selain bangunan belum layak, Muchlisin mengaku dirinya sudah menetap 20 tahun di Kampung Akuarium. Dia sudah bangun 2 rumah di Kampung Akuarium.
"Dulu pas 2011 kebakaran, jadi kita bangun lagi. Makanya kita maunya diganti rugi juga bangunan kita," ucapnya.
Senada dengan Muchlisin, Efendi warga Kampung Akuarium juga belum mau pindah ke Rusun Marunda karena bangunannya masih buruk. Bahkan unit Efendi di Rusun Marunda masih bocor.
"Saya dapat Rusun di Blok A lantai 5, pas ke sana enggak ada keramik, pintu belum ada, atap juga bocor, gimana saya mau tinggal? Biaya angkut ke sana habis Rp 2 juta," ucap Efendi.
![]() |
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini