Di kota Best, kota dengan slogan "Bijzondere" (Istimewa) sebagaimana juga Yogyakarta, kehidupan masyarakat Yogya dihadirkan melalui pameran lukisan karya seniman Desa Wisata Jelok, Gunung Kidul dan fotografi karya Hans Jansen, tepatnya di Pusat Kebudayaan Kota Best.
"Pameran ini merupakan sarana untuk meningkatkan hubungan antar masyarakat Belanda-Indonesia atau disebut people-to-people contact," ujar Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda I Gusti Agung Wesaka Puja kepada detikcom, Minggu (10/4/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pameran Yogyakarta di Kota Best (Foto: Dok. KBRI Den Haag) |
Dubes mengatakan bahwa cara termudah untuk menciptakan saling pengertian salah satunya adalah melalui budaya.
"Dan pameran tentang Yogyakarta ini tentu akan dapat meningkatkan hubungan antara masyarakat kota Best dan Yogyakarta, terlebih slogan kedua kota juga sama yakni Yogya Istimewa dan Best Bijzondere," imbuh Dubes.
Bersama Walikota Best Anton van Aert, Dubes secara resmi membuka pameran ini dengan tema "Javaanse Cultuur en Bijzondere Sultanaat van Yogyakarta" (Budaya Jawa dan Kesultanan Istimewa Yogyakarta, red). Walikota Van Aert sepakat bahwa melalui kegiatan budaya akan mengeratkan hubungan kedua masyarakat dan mendukung kegiatan bersama lainnya seperti perdagangan dan investasi.
Menangkap kehidupan otentik lokal yang kontras dengan di Belanda, beberapa lukisan yang dipamerkan antara lain "Manusia", "Penari, dan "Pantai Baron", tentang aktivitas masyarakat setempat di Yogya dan pemandangan alam di sekitar Pantai Baron. Sementara foto-foto Hans Jansen yang dipamerkan kali ini adalah hasil bidikan selama perjalanannya di Yogyakarta, dipresentasikan dalam bentuk cetak dan digital dengan jumlah total 100 karya.
"Keramahan masyarakat Yogyakarta dan pola hidup mereka yang penuh rasa syukur meninggalkan kesan mendalam," ujar Jansen menjawab pertanyaan.
Pameran Yogyakarta di Kota Best (Foto: Dok. KBRI Den Haag) |
Kesan tersebut diartikulasikan oleh Jansen dalam bidikan lensanya yang menangkap aktivitas warga Yogya dalam berbagai kesempatan dengan ekspresi tersenyum sumringah. Pada pembukaan pameran ini uga ditampilkan Tari Golek Ayun-ayun gaya Yogyakarta dan fashion show anak-anak Best dalam berbagai pakaian batik.
Pameran hasil kolaborasi KBRI Den Haag dengan Yayasan Hibiscus ini akan berlangsung sampai 2 Mei 2016. Yayasan ini juga aktif menyelenggarakan pertukaran pelajar SMA. Pada tahun lalu yayasan ini membawa 30 pelajar Heerbeek College ke salah satu SMA di Yogyakarta dan pesantren di Temanggung. (es/imk)












































Pameran Yogyakarta di Kota Best (Foto: Dok. KBRI Den Haag)
Pameran Yogyakarta di Kota Best (Foto: Dok. KBRI Den Haag)