"Ini tahun terpahit buat kami. Kami tidak menyangka nilainya akan dipangkas sangat kecil. Bahkan informasinya dari semua daerah di Jabar, kami yang mendapat Banprov paling kecil," sesal Dedi, Minggu (10/4/2016).
Dedi pun mempertanyakan mekanisme penerimaan besaran Banprov yang selama ini tidak jelas. Namun jika standarisasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) merujuk pada rumusan jumlah penduduk berbanding dengan luas wilayah maka pihaknya akan menerimanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya jumlah banprov yang diterima saat ini tidak menyentuh pada program Pemerintah Kabupaten (Pemkab), namun banprov tersebut dikucurkan sebagai dana untuk pembangunan program provinsi.
Padahal, kata Dedi, pihaknya tahun ini berharap nilai banprov bisa lebih besar dari tahun sebelumnya yang mengucur Rp 60 miliar. Jika hal tersebut teralisasi, maka pihaknya berencana akan menuntaskan permasalahan air bersih.
"Kita juga berencana menuntaskan jalan yang sejak puluhan tahun teriosilir karena adanya pembuatan Waduk Jatiluhur di Kecamatan Maniis sepanjang 21 KM," katanya.
Jika hal tersebut teralisasi maka nantinya akan menyambung dengan pembangunan jalan kabupaten sejauh 57 KM membentang melintasi Kecamatan Sukasari, Kecamatan Maniis, Kecamatan Tegalwaru yang juga akan membuat jalan lintas baru ke Cianjur dan Bogor.
"Tapi bagaimana pun kita akan tetap fokus dan berpikir keras agar program yang sudah direncanakan bisa teralisasi," pungkas Dedi.
Belum ada keterangan resmi dari Pemprov Jawa Barat terkait anggaran tersebut. (ega/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini