.webp)
detikcom berkesempatan ikut dalam rombongan dan melihat langsung kondisi di dalam goa. Sebelum berangkat, rombongan diharuskan mengenakan perlengkapan keselamatan berupa helm dan rompi. Kemudian beberapa petugas memberi tahu aturan selama di dalam goa.
"Selama di dalam helm harus selalu dikenakan, dan jangan pernah keluarkan anggota tubuh dari main car ya," ujar seorang petugas kepada rombongan di mulut goa, sesaat sebelum main car menyusuri tambang tersebut, di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (9/4/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 |
Kondisi di dalam goa pengap dan lembab. Di kiri dan kanan goa terbuat dari dinding batu. Dari dalam sinilah kemudian pekerja mengeluarkan bijih (ore) yang nantinya akan menjadi emas.
Pipa-pipa tampak berjejer di sepanjang dinding hingga ke ujung goa. Di dalam goa juga terdapat beberapa toilet yang biasa digunakan oleh para penambang.
"Ini kita sebut front penambangan, panjangnya sekitar 3-5 KM, kegiatan di dalam itu penambangan emas bawah tanah, nanti bawa hasil ore," kata Humas UBP Pongkor, Bagus Purba Nanda ketika ditemui di depan mulut goa.
 |
Dia menyebut dalam satu hari ada 100 hingga 200 pekerja yang masuk ke dalam goa. Setelah diakumulasi, ore yang sudah menjadi emas dalam satu tahun sejumlah 1.400 Kg yang dihasilkan.
"Tahun kemarin, setelah jadi emas kita kumpulkan 1.498 kg. Tahun ini targetnya 1.450, menurun karena emasnya kan kita ambil terus," papar Bagus.
 |
Usai meninjau tambang bawah tanah, Siti melanjutkan perjalanan untuk meresmikan pabrik GFA. Siti kemudian menandatangani prasasti dan menggunting pita tanda diresmikannya pabrik GFA.
"Bismillahirrohmanirrohim, semoga langgeng dan sukses," ujar Siti.
Selanjutnya, Siti Nurbaya bersama Direktur Utama PT Antam mengelilingi dan meninjau pabrik yang baru diresmikan tersebut. Setelah itu, Menteri Siti dan deputi menanam bibit pohon di depan pabrik GFA. (tor/tor)
