Simulasi upaya pembebasan sandera oleh Den Bravo disaksikan langsung oleh KSAU Marsekal Agus Supriyatna, KSAD Jendral Mulyono, Kapolri Jendral Badrodin Haiti, Kapolda Metro Jaya Irjen Moechgiyarto, serta anggota DPR dari Komisi I antara lain Mahfudz Siddik, Efendi Simbolon, dan TB Hasanudin. Acara digelar di Halim Perdanakusumah, Jakarta sejak pagi, Sabtu (9/4/2016).
![]() |
"Salah satu tokoh petinggi NKRI disandera oleh teroris. atas dasar perintah pimpinan Pasukan Den Bravo melakukan upaya pembebasan di daerah kota," seru pembawa acara menjelaskan simulasi pasukan Den Bravo.
Tim penerjun Dalpur yang terjun dari ketinggian 10.000 kaki melakukan pengamatan target operasi dan kondisi cuaca. Setelah data intelejen didapatkan tim Den Bravo bersiap melakukan operasi pembebasan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anggota Den Bravo melakukan manuver dengan helikopter Puma. Anggota Den Bravo berhasil melumpuhkan teroris dengan tembakan sniper. Keberadaan tim yang menggunakan helikopter sekaligus memastikan kelompok teroris tidak miliki senjata artileri.
![]() |
"Kurang dari dua menit pasukan Den Bravo berhasil membebaskan sandera dengan selamat," tuturnya.
Simulasi anti teror dilanjutkan dengan demonstrasi pesawat tempur milik TNI AU. Sekitar 16 pesawat tempur terdiri dari empat pesawat Sukhoi SU-27 / 30, empat pesawat F-16, empat pesawat T-50i akan peragakan simulasi serangan udara strategis. Simulasi itu juga menuunjukan kesiapan alusista udara Indonesia dalam mempertahankan kedaulatan udara NKRI
Sejumlah pesawat tempur juga memperagakan simulasi serangan taktis darat. Pesawat F-16 dan Sukhoi SU-27/30 menjatuhkan bom pada target operasi. Dentuman ledakan tak ayal membuat kaget dan decak kagum para undangan.
"Ih ledakannya bikin kaget, dipikir cuma akrobatik udara aja kayak tahun lalu," pungkas warga.
Bravo TNI AU! (idh/dra)