Dalam sambutannya, Sekjen PPP Muktamar Bandung Romahurmuziy atau Romi menyebut ada tiga Wakil Ketua Umum DPP PPP hasil Muktamar Jakarta pimpinan Djan Faridz.
"Yang kami hormati hadir para wakil Ketua Umum DPP Muktamar Jakarta Ibu Indah Suryadharma Ali, Epyardi Asda, Ibu Haji Fernita Darwis. Mohon izin, kami tidak bisa sebut satu persatu, karena kami tidak tahu susunan lengkap kepengurusannya," ujar Romi arena Muktamar VIII PPP di Ruang Serbaguna, Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat (8/4/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semuanya harus bersatu dan kembali di kilometer 0. Menyatukan kepengurusan di Muktamar ini yang diselenggarakan kepengurusan Muktamar Bandung ke VII," tuturnya.
Dia mengatakan sengaja dipilih Asrama Haji Pondok Gede untuk mengingat kebesaran PPP sebagai partai Islam. Menurutnya, PPP sudah ada sejak 43 tahun silam. Partai yang sudah bertahan selama 9 kali pemilu harus diselamatkan dari perpecahan konflik.
Romi pun kembali menceritakan proses islah yang sudah dilakukan pasca Menkumham mencabut surat keputusan Muktamar Surabaya serta tak memberikan pengesahan terhadap Muktamar Jakarta.
"Melalui jalan panjang, setelah dicabut lewat surat Menkumham, maka dalam konflik PPP ini tak ada yang menang dan kalah. Kita sudah lalui berbagai 106 kali event, mulai bibit proses awal, mediasi, sampai lain yang belum terhitung," ujarnya.
Muktamar PPP ke VIII digelar selama 4 hari mulai Sabtu (8/4) sampai Senin (11/4). Pelaksanaan Muktamar ini sebagai penyatuan dua kepengurusan sampai pemilihan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP.
Untuk hari pertama, agendanya dengan pembahasan tata tertib kemudian dilanjutkan laporan pertanggungjawaban DPP.
"Sesuai keputusan Mahkamah Partai bahwa Muktamar kita lakukan pemilihan terlebih dulu sebelum perubahan AD/ART," kata Sekjen DPP PPP Muktamar Bandung Romahurmuzy atau Romi di Gedung Serbaguna 2, Asrama Haji, Pondokgede, Jakarta, Jumat (8/4/2016). (hty/tor)











































