Bogor, - Menteri Pertahanan RI, Ryamizard Ryacudu terus meningkatkan kesadaran pentingnya bela negara. Hari ini Menhan mengunjungi Pondok Pesantren Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School, Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat untuk melakukan sosialisasi bela negara kepada para santri.
Dalam sambutannya Ryamizard mengingatkan pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara sebagai fondasi kekuatan bangsa guna menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari berbagai ancaman.
"Ancaman saya bagi dua yaitu ancaman belum nyata dan ancaman nyata. Ancaman belum nyata yaitu ancaman perang terbuka antar negara, ini saya anggap kecil kemungkinan terjadinya. Semoga tidak terjadi. Sedangkan, ancaman nyata yaitu ancaman yang sedang kita hadapi. Salah satunya terorisme dan radikalisme," ujarnya di depan ratusan santri Pondok Pesantren Al Ashriyyah Nurul Iman, Jumat (8/4/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terorisme, menurut mantan Kepala Staf Angkatan Darat ini tidak hanya menciptakan rasa takut di masyatakat, tapi juga mengganggu keutuhan berbangsa dan bernegara. ISIS dianggap menjadi kelompok terorisย radikal paling berbahaya karena kemampuannya menjaring pejuang asing, salah satunya di Indonesia.
"Indonesia sebagai negara dengan jumlah umat Islam terbesar menjadi negara paling berpotensi menjadi sasaran pengaruh radikalisme ISIS," katanya.
"Survey tahun 2015, 95% masyarakat Indonesia tegas menolak ideologi ISIS. Tapi ada 4,4% yang memilih tidak menjawab. Nah yang 4,4% ini yang perlu kita curigai," paparnya.
Karena banyaknya ancaman kedaulatan NKRI, Menhan menyusun strategi pertahanan negara khas Indonesia yang berlandaskan idealisme hati nurani yang didefinisikan sebagai 'Smart Power'. Ini adalah strategi pertahanan defensif aktif yang mengabungkan diplomasi pertahanan kawasan dan penguatan jiwa serta identitas bangsa melalui kesadaran bela negara.
"Dengan kesadaran bela negara, kita memiliki kesadaran untuk mengamankan dan melestarikan Pancasila sebagai jati diri dan budaya bangsa," tutupnya.
Menhan datang ke pondok pesantren pukul 10.30 WIB. Dia disambut pimpinan Ponpes Umi Waheeda binti H. Abdul Rahman dan putranya Habib Muhammad Walillulah.
(fjp/fjp)