Proses Ground Breaking Lingkar Semanggi |
Pantauan di Jalan Jenderal Sudirman pukul 09.14 WIB, Jumat (8/4/2016), arus kendaraan dari arah Bundaran HI menuju Blok M terpantau padat. Sejumlah petugas gabungan polisi dan Dinas Perhubungan DKI mengatur lalin di sepanjang jalur Sudirman.
Nah, di persimpangan Semanggi dekat Atmajaya, ada penutupan jalan. Petugas menutup akses menuju Gatot Subroto via jalur cepat Jalan Sudirman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak sedikit kendaraan yang perang klakson antar mobil, karena padatnya volume kendaraan. Hal ini juga yang terlihat pada uji coba penghapusan 3 in 1 hari kedua pada Rabu (6/4) lalu.
Kepadatan kendaraan |
Uji coba penghapusan 3 in 1 dilakukan pada tanggal 5-8 April dan 11-13 April. Uji coba ini berlaku di jalan protokol yang sebelumnya diterapkan kebijakan 3 in 1, yakni:
1. Jl. Sisingamangaraja, jalur cepat dan jalur lambat.
2. Jl. Jenderal Sudirman, jalur cepat dan jalur lambat.
3. Jl. MH. Thamrin, jalur cepat dan jalur lambat.
4. Jl. Medan Merdeka Barat.
5. Sebagian Jl. Jenderal Gatot Subroto antara persimpangan Jl. Jenderal Gatot Subroto - Jl. Gerbang Pemuda (Balai Sidang Senayan) sampai dengan persimpangan Jl. HR. Rasuna Said - Jl. Jenderal Gatot Subroto pada jalan umum bukan tol.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebelumnya mengatakan Pemprov ikut mengevaluasi uji coba penghapusan 3 in 1. Ahok menyebut aturan pemberlakuan pelat nomor kendaraan ganjil-genap bisa diterapkan bila penghapusan sistem 3 in 1 malah membuat kemacetan lebih parah.
"Tergantung evaluasi dua minggu ini. Kalau dua minggu ini kemacetan hampir mirip, ya enggak diterapkan. Kalau macetnya tambah parah ya harus diterapkan," kata Ahok, Selasa (5/4/2016).
Ahok ingin menghapus sistem 3 in 1 karena dianggap tidak efektif mengurangi kemacetan dan berimbas pada munculnya eksploitasi anak. Ahok mendapat laporan penghapusan 3 in 1 tidak menimbulkan kemacetan parah.
Sementara itu, pembangunan jalan layang Semanggi dilakukan sebagai upaya revitalisasi untuk meningkatkan kinerja lalu lintas, sehingga diharapkan dapat mengurai beban arus lalu lintas yang selama ini terjadi di lingkar Semanggi dan sekitarnya. Nantinya akan dipasang brigde case sepanjang 80 meter di Semanggi.
Dengan adanya jalan layang Semanggi ini, kendaraan dari arah Cawang yang hendak ke Bundaran HI tidak perlu lagi memutar di lingkar Semanggi, tetapi bisa langsung mengakses jalan layang tersebut.
Begitu juga kendaraan dari arah Slipi yang akan menuju ke Blok M tidak perlu memutar, melainkan bisa langsung mengambil jalur jalan layang Semanggi tersebut. (adf/tor)












































Proses Ground Breaking Lingkar Semanggi
Kepadatan kendaraan