Ke depan tidak ada lagi TKI yang bekerja sebagai penata laksana rumah tangga (PLRT) atau pembantu rumah tangga. Tahun 2017 mendatang pemerintah telah menargetkan sebagai zero PRT. Semua TKI yang dikirim ke luar negeri harus yang memiliki skill atau keahlian.
Sekretaris Utama Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Hermono mengatakan untuk mencapai target zero PRT di 2017 maka dilakukan berbagai strategi. Di antaranya dengan menyiapkan infrastruktur untuk mencapai zero PRT dengan membuat training-training center dan melakukan upgrading.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peluang tenaga kerja Indonesia ke luar negeri di sektor formal sangat besar. Namun seringkali terkendala dengan masalah kemampuan bahasa Inggris teknis. Sehingga tantangannya adalah bagaimana meng upgrade kemampuan bahasa Inggris teknis.
"Kendala bahasa 80 persen, seperti perawat, engineering, itu bahasa teknis yang dibutuhkan. Ini yang harus kita benahi untuk upgrade,"katanya.
Deputi Kerjasama Luar Negeri dan Promosi BNP2TKI, Elia Rosalina, mengatakan tenaga kerja Indonesia akan dididik untuk mempunyai skill yang didukung dengan adanya sertifikasi. Pihaknya telah bekerja sama dengan badan nasional sertifikasi untuk menerbitkan sertifikasi kemampuan calon tenaga kerja.
"Pemerintah hanya ingin menjamin TKI yang berangkat ke luar negeri punya skill dan dibuktikan dengan sertifikat," katanya. (dhn/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini