Rekonstruksi Pembunuhan Janda di Palembang Sempat Ricuh

Rekonstruksi Pembunuhan Janda di Palembang Sempat Ricuh

Chaidir Anwar Tanjung - detikNews
Kamis, 07 Apr 2016 22:48 WIB
Foto: Suasana rekonstruksi (Foto: Chaidir Anwar Tanjung/detikcom)
Palembang - Jalannya rekonstruksi pembunuhan Arini (38) oleh mantan suaminya Amirudin (52) di Palembang sempat ricuh. Ibu kandung korban emosi dan sempat memukul tersangka saat rekonstruksi berlangsung.

Rekonstruksi tersebut dilaksanakan di Penginapan Pipit, Jl Pipit, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang, Kamis (7/4/2016). Ketika rekonstruksi digelar, ibu kandung korban, Zusnimar, tidak bisa menahan emosi. Dia merangsek masuk ke dalam kerumunan dan langsung memukul tersangka Amirudin yang tak lain juga mantan menantunya.

"Aku tak terima anakku dibunuh, ini manusia biadab, tak punya perasaan. Dia harus dihukum seberat-beratnya," teriak Ibu Zusnimar di tengah rekonstruksi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suasana pun menjadi heboh. Namun petugas dari Polresta Palembang bisa mengamankan ibu tersebut. Pihak kepolisian meminta agar keluarga korban dapat menahan emosi selama proses rekonstruksi berlangsung.

"Memang tadi sempat ricuh sebentar, ini karena keluarga korban emosi melihat tersangka. Tapi semuanya berjalan lancar," kata Kasat Reskrim Polresta Palembang, Maruly Pardede kepada detikcom.

Maruly menjelaskan dalam rekonstruksi tersebut ada 44 adegan yang langsung diperagakan tersangka. Jumlah ini bertambah dari 33 adegan saat pra-rekonstruksi.

"Ada tambahan, bahwa awalnya tersangka membunuh dengan cara mencekik leher korban hingga lemas. Setelah lemas barulah leher korban dijerat dengan tali disangkutkan ke lemari," kata Maruly.

Dalam rekonstruksi itu juga terungkap bahwa sebelum membunuh, Amirudin dan korban sempat melakukan hubungan suami istri sebanyak dua kali. Setelah melakukan hubungan intim itu lah tersangka melakukan pembunuhan.

"Tersangka mengaku cemburu sama mantan istrinya karena berjalan dengan pria lain. Saat dinasihati, istrinya tak mau terima dengan alasannya statusnya bukan istrinya lagi. Dari sini lah terjadi keributan berujung pada pembunuhan," kata Maruly.

Sebagaimana diketahui, pembunuhan terjadi pada 30 Meret 2016 lalu. Tersangka saat itu menjemput korban dengan motor di sekitar kawasan rumahnya. Mereka lantas menuju tempat penginapan.

Saat berada di dalam kamar penginapan, keduanya terjadi cekcok. Saat keributan terjadi, petugas penginapan malah sempat menasihati dari luar agar keduanya tidak membuat kebisingan. Namun Amirudin kemudian malah mencekik korban hingga korban tewas. Usai membunuh, tersangka Amirudin meninggal mantan istrinya begitu saja. Dia malah menjerat tali di leher korban dan digantungkan ke lemari dengan tujuan seakan-akan korban bunuh diri. (cha/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads