Kekhawatiran timbul, karena tak sedikit peserta ujian dengan komputer mendapat bocoran. Penyebabnya, UN komputer satu hari mengerjakan satu pelajaran dan ujian dilakukan selama enam hari.
Sedang UN berbasis kertas, dipadatkan menjadi tiga hari dan satu hari mengerjakan dua mata pelajaran. Apa kata Mendikbud Anies Baswedan soal ini?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anies menyebut selama dokumen soal terjaga kerahasiaannya, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Perbedaan waktu pelaksanaan ujian, menurut Anies, tidak menjadi masalah.
"Kedua, dengan tingkat variasi yang di soal UNBK yang tinggi, maka ya waktunya berbeda pun tidak jadi masalah. Sering kali kita lupa kalau ada satu soal yang sama, itu ada 50 soal dalam ujian itu," papar Anies.
Anies menyebut, adanya kesamaan soal memang didesain sengaja untuk melakukan pembandingan. "Tapi cukup terukur," ujar Anies.
Anies menaruh harapan kedepannya pelaksanaan UNBK akan semakin meningkatkan kualitas UN di Indonesia. Anies menilai jadwal ujian itu tidak harus bersamaan. (Baca juga: Ssst! Beruntungnya Siswa yang Ikuti UN SMA Pakai Komputer, Dapat Bocoran Soal)
"Karena kalau menggunakan komputer soal yang keluar bisa bervariasi di jadwalnya pun bisa berbeda-beda. Seperti kalau ambil toefl itu kan jadwalnya berbeda-beda. Yang sesuai jadwal saja, tidak harus sama," ungkap Anies.
"Kenapa kok sekarang masih sama? Karena yang menggunakan kertas masih banyak, masih dominan jumlahnya. Itu dari 7,6 juta masih 6,8 yang menggunakan kertas. Jadi masih cukup tinggi, karena itu waktu yang bersamaan masih tetap harus dijalankan," imbuh dia. (dra/dra)











































