Kisah Menarik di Balik Pembangunan Masjid Megah Bojonegoro

Mencari Cagub DKI Terbaik

Kisah Menarik di Balik Pembangunan Masjid Megah Bojonegoro

Ahmad Toriq - detikNews
Kamis, 07 Apr 2016 18:44 WIB
Foto: Pemkab Bojonegoro
Jakarta - Bojonegoro kini punya masjid jamik besar di kotanya. Ada kisah menarik di balik pembangunan masjid megah dengan biaya lebih dari Rp 32 miliar ini.

Berbeda dengan masjid wasiat ibunya yang sangat sederhana, Masjid Jamik Daarussalam di Kota Bojonegoro tampak sangat megah dengan ornamen yang indah. Pembangunan masjid jamik ini menghabiskan biaya lebih dari Rp 32 miliar. Dan saat ini masih terus mengalami penyempurnaan. Ada kisah menarik di balik pembangunannya.

"Awalnya takmir masjid sempat protes karena Kang Yoto menolak permohonan bantuan Rp 5 miliar. Jangankan Rp 5 miliar, satu miliar pun Kang Yoto tidak mau. Sebab waktu konsentrasi Pemkab membangun infrastruktur jalan, irigasi, fasilitas pendidikan dan kesehatan. Sementara masjid masih bisa dipakai," kata Kang Yoto mengawali kisahnya, dalam perbincangan dengan detikcom, Kamis (7/4/2016).

Ada alasan lain permohonan itu ditolak, karena permohonan itu diajukan tahun 2011, mendekati ada pilkada di tahun 2012.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tidak ingin pembangunan tempat ibadah menjadi bargaining politik. Background saya Muhammadiyah, sementara takmir dan jamaah Masjid Agung Daarussalam mayoritas warga nahdliyyin," kata Kang Yoto.

"Sangat mudah dibaca kalau saya kabulkan saat itu sebagai alat kampanye. Saya ingin memberi pesan politik itu urusan publik, sebuah kebijakan harus diambil berdasar prioritas kebutuhan publik," imbuhnya.

Karena itu keputusan pembangunan masjid ini pun ditunda. Baru setelah Kang Yoto dinyatakan menang pilkada periode kedua, pembangunan masjid dimulai.

"Sambil saya tulis di media, pembangunan masjid ini bukan sekadar untuk keperluan ibadah ritual, tapi sekaligus membuat model dan standar baru pembangunan masjid dari sisi arsitektur, perencanaan, dan fungsi. Masjid ini sekarang menjadi tujuan wisata religi warga, ekonomi warga sekitar ikut bergerak," pungkasnya.

Menjelang Pilgub DKI tahun 2017, banyak pihak mendorong kepala daerah yang berhasil membangun daerah untuk maju. Bahkan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berharap kepala daerah yang sukses ikut meramaikan Pilgub DKI supaya warga Ibu Kota punya banyak pilihan calon kepala daerah.

Ada beberapa kepala daerah yang dinilai berhasil memimpin daerahnya antara lain Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo,Β  Bupati Bojonegoro Suyoto, Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, Wali Kota Pangkal Pinang Irwansyah, dan Wali Kota Malang Moh Anton. Siapakah di antara mereka akan jadi cagub DKI terbaik? (van/trw)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads