Komisi V: Punya 3 Fungsi, Keamanan Bandara Halim Masih Kurang

Komisi V: Punya 3 Fungsi, Keamanan Bandara Halim Masih Kurang

Rini Friastuti - detikNews
Kamis, 07 Apr 2016 12:44 WIB
Foto: Rini Friastuti/detikcom
Jakarta - Rombongan Komisi V DPR RI meninjau langsung kondisi runway dan pesawat Batik Air yang kecelakaan di Bandara Halim Perdanakusuma 4 April lalu. Usai peninjauan, Wakil ketua Komisi V DPR Michael Wattimena mengatakan, bandara ini memiliki 3 aspek penting, di mana keselamatan dan keamanan menjadi hal vital yang harus dipenuhi.

"Yang pertama bandara ini merupakan bandara enclave, artinya bandara ini dimiliki oleh militer, namun digunakan oleh sipil, itu sudah 2 fungsi," ujar Michael kepada wartawan usai peninjauan di runway Bandara Halim Perdanakusuma, Kamis (7/4/2016).

Sementara fungsi yang ketiga menurut Michael adalah bandara ini juga dipakai untuk penerbangan VVIP. Sejumlah pejabat dan kepala negara menggunakan Bandara Halim untuk agenda dan kunjungan kenegaraan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seharusnya dengan 3 fungsi itu, aspek keamanan dan keselamatan tidak perlu dipertanyakan lagi. Tetapi memang masih ada kekurangan di bandara ini,yakni tidak memiliki taxi way, dan ini sangat fatal sekali manakala ada take off dan landing di bandara ini," jelasnya.

Dia berharap setelah kejadian ini pemerintah dan pihak Angkasa Pura II akan melakukan perbaikan secara signifikan, khususnya pelayanan terhadap penumpang dan maskapai komersial.

"Dan kita memberikan kesempatan kepada Kepala KNKT supaya dalam waktu dekat bisa mencari penyebab dan kesalahan yang terjadi pada kecelakaan Batik Air dan Trans Nusa ini," imbuhnya.

Beberapa kalangan berpendapat fasilitas dan alat-alat yang dipakai Bandara Halim Perdanakusuma sudah sedemikian konvensional. Sebagai komisi yang fokus pada transportasi udara, Michael mengatakan bukan tak mungkin perbaikan teknis bandara akan diperbaiki.

"Saya berpikir untuk keselamatan dan keamanan kalau itu menjadi fokus maka pemerintah dan DPR akan memperjuangkan itu. Tapi hari ini kita beri dulu kesempatan kepada KNKT untuk melakukan penyelidikan secara komprehensif," tutup Michael.

(rni/Hbb)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads