Lukman Hakim: Presiden Jokowi Siap Hadir di Muktamar Islah PPP

Lukman Hakim: Presiden Jokowi Siap Hadir di Muktamar Islah PPP

Bagus Prihantoro Nugroho - detikNews
Kamis, 07 Apr 2016 12:40 WIB
Foto: Yulida/detikcom
Jakarta - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan menggelar Muktamar Islah dalam rangka rekonsiliasi. Menag Lukman Hakim Saefuddin yang juga Waketum PPP hasil Muktamar VII di Bandung memastikan kehadiran Presiden Jokowi dalam acara tersebut.

"Sejauh ini Presiden tidak ada perubahan, terakhir saat delegasi pengurus PPP menghadap beliau, beliau menyatakan siap hadir dalam pembukaan," kata Lukman di Gedung Utama Sekretariat Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Kamis (7/4/2016).

Sementara itu, PPP kubu Djan Faridz (Muktamar VIII di Jakarta) meminta Presiden Jokowi untuk tak hadir dalam acara tersebut. Gugatan Djan itu tetap dihormati oleh kubu yang akan menggelar Muktamar Islah, meski acara tetap akan dilangsungkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu tentu kita hormati dan PPP sudah sepakat bulat seluruh warga PPP menyelesaikan sengketa selama itu sudah bertahun-tahun terjadi dan satu-satunya cara untuk menyelesaikan sengketa itu dengan muktamar sebagai forum islah," kata Lukman.

Lukman juga menyebutkan bahwa seluruh politikus senior PPP hingga ke tingkat bawah akan hadir dalam Muktamar tersebut. Semua sudah sepakat untuk menyelenggarakan Muktamar Islah.

"Ya kita membangun komunikasi dengan tidak hanya dengan Djan Faridz tetapi juga dengan beberapa kalangan yang ada di sekitar beliau dan kita terus berupaya agar apapun sebesar, setajam apapun perbedaan di antara kita, kita selesaikan di forum permusyawaratan," tutur Lukman.

Muktamar Islah PPP akan dihelat pada 8-11 April 2016 di Jakarta. Muktamar ini diselenggarakan oleh kepengurusan hasil Muktamar VII di Bandung.

Sejak Pilpres 2014, PPP terpecah dalam dua kubu. Kepengurusan pimpinan Romahurmuziy hasil Muktamar VIII di Surabaya memilih untuk mendukung pemerintahan Jokowi-JK. Sementara itu kepengurusan pimpinan Djan Faridz hasil Muktamar VIII di Jakarta memilih berseberangan. (bpn/tor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads