"Pemerintah daerah mana pun tidak akan punya uang yang cukup untuk terus-terusan memperluas TPA. Sehingga edukasi mengelola sampah harus dimulai sejak usia dini," ujar Yoyok Riyo dalam siaran pers Kabupaten Batang, Kamis (7/4/2016).
Menurut Yoyok, sampah telah menjadi problem krusial di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Batang. Kota megapolitan seperti Jakarta, Yoyok melanjutkan, yang memiliki anggaran pengelolaan sampah sangat besar juga pernah mengalami krisis pengelolaan sampah. Jakarta juga sangat tergantung dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang berada di wilayah satelitnya, seperti Bekasi.
Oleh karena itu, Yoyok memandang rekayasa perilaku warga dalam membuah sampah perlu dilakukan segera. Hal yang pertama adalah bagaimana mengurangi sampah yang dibuang oleh warga. Caranya adalah dengan mengubah persepektif warga terhadap sampah, dari benda yang tak bernilai menjadi sesuatu yang memiliki nilai ekonomis.
"Ada berbagai opsi yang mungkin dilakukan, seperti memaksimalkan fungsi bank sampah di tingkat kecamatan, kelurahan, dan kemudian ke tingkat RT/RW. Mungkin juga, setiap siswa di sekolah akan diwajibkan untuk memilah sampahnya. Tetapi, itu masih dalam kajian. Intinya, kami akan menginisiasi gerakan Batang Memilah Sampah," papar mantan Danramil Tanjung Priok ini.
Yoyok menambahkan, sebenarnya, di Kabupaten Batang sudah banyak kelompok masyarakat yang mendirikan bank sampah secara swadaya. Agar gerakan itu makin massif, Yoyok akan mengundang beberapa penggiat bank sampah dari seluruh Indonesia untuk memberikan masukkan dan pelatihan bagi warga Batang.
Langkah Bupati Yoyok ini mendapat apresiasi dari Wilda Yanti, penggiat bank sampah di Jakarta. Ia menilai gerakan "Batang Memilah Sampah" adalah awal yang baik untuk penyelesaian permasalahan persampahan di Kabupaten Batang dengan paradigma yang tepat.
Wilda optimistis program ini akan berhasil jika didukung penuh oleh jajaran terkait. "Permasalah sampah harus diselesaikan mulai dari hulu. Pak Yoyok sudah sangat mendukung gerakan ini. Saya yakin pejabat Pemkab Batang juga menginginkan keberhasilan program ini. Mereka tidak akan tinggal diam ketika antusiasme masyarakat sudah sangat besar," ujar Wilda.
Menjelang Pilgub DKI tahun 2017, banyak pihak mendorong kepala daerah yang berhasil membangun daerah untuk maju. Bahkan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berharap kepala daerah yang sukses ikut meramaikan Pilgub DKI supaya warga Ibu Kota punya banyak pilihan calon kepala daerah.
Ada beberapa kepala daerah yang dinilai berhasil memimpin daerahnya antara lain Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo, Bupati Bojonegoro Suyoto, Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, Wali Kota Pangkal Pinang Irwansyah, dan Wali Kota Malang Moh Anton. Siapakah di antara mereka akan jadi cagub DKI terbaik? (tor/van)