Tinggal di WC, Tukang Becak di Jateng Akhirnya Ditampung di Kantor Pemda

Tinggal di WC, Tukang Becak di Jateng Akhirnya Ditampung di Kantor Pemda

Arbi Anugrah - detikNews
Rabu, 06 Apr 2016 16:36 WIB
Tinggal di WC, Tukang Becak di Jateng Akhirnya Ditampung di Kantor Pemda
Etin, Tarsem dan anaknya tinggal di WC bekas rumah terbakar (ist.)
Banyumas - Keluarga tukang becak di Purbalingga, Jawa Tengah (Jateng), Etin dan Tarsem tinggal di WC di lokasi rumah bekas terbakar. Setelah ramai diperbincangkan masyarakat, Pemda Purbalingga akhirnya memindahkan keluarga tersebut.

Setelah mendapatkan penjelasan dari Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Purbalingga, Jawa Tengah akhirnya Etin dan Tarsem serta anak balitanya Tomi Indra Leksana yang baru berumur 10 bulan mau untuk pindah dari bekas kamar mandi rumah itu.

Dengan dibantu oleh anggota TNI Komando Resort Militer (Koramil), Dinsosnakertran Kabupten Purbalingga, Etin dan keluarganya memboyong barang barangnya untuk ditampung ke salah satu ruangan yang ada di Dinsosnakertrans untuk sementara.

"Solusi sementara kami tampung dahulu selama seminggu di kantor dinas sambil memikirkan mencari tempat yang layak," kata Kepala Dinsosnakertrans Ngudiarto, Rabu (6/4/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut dia, dinas akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencari alternatif tempat tinggal sementara untuk keluarga tersebut. Sedangkan keluarga tersebut tidak bisa mendapat bantuan program pemugaran rumah tidak layak huni (RTLH) dari pemerintah, karena tidak mempunyai lahan sendiri.

"Kita akan berkoordinasi dengan camat tempat mereka tinggal. Tapi lebih baik lagi kalau nanti ada panti yang mau terima mereka, misalnya si ibu (Tarsiem) bantu masak (di panti) dan suaminya tetep narik becak," ucap Ngudiarto.

Selama menempati salah satu ruangan di Dinsosnakertrans, pihaknya juga menyediakan bahan makanan untuk Etin dan keluarganya makan.

"Nanti semua makanan kita tanggung. Tapi uang hasil narik becak ditabung supaya bisa cari rumah yang lebih layak," kata Ngudiarto disambut anggukan dari Etin.

Sementara menurut Tarsiem, dirinya sangat senang dengan perhatian yang diberikan pemerintah kepada keluarganya, meskipun sebenarnya dirinya tidak mengharapkan bantuan berlebih.

"Sangat senang dengan apa yang sudah diberikan, soalnya kita juga bingung sudah tidak punya tempat tinggal," ujarnya.

Menurut Lurah Purbalingga Wetan, Purwanto, mengatakan jika awal mula Etin menempati toilet di lahan milik almarhum Hariyanto yang beberapa waktu mengalami kebakaran  yang  menyisakan bangunan toilet tersebut merupakan alasan kemanusiaan dari istri almarhum Hariyanto, Juriyah.

Menurutnya, Juriyah mengijinkan Etin untuk menempati lahan tersebut untuk istirahat usai bekerja sebagai pengayuh becak di kota yang jauh dari tempat tinggalnya di Desa Karangbanjar.

"Saat ini, Etin yang sudah dua kali berumah tangga, hidup bersama istri keduanya Tarsem dan dikaruniai satu orang anak. Sedangkan istri pertamanya meninggal dunia dan mempunyai dua anak.  Awal mulanya Etin menjadikan tempat tersebut sebagai tempat istirahat usai bekerja mengayuh becak. Karena tempat tinggal jauh, Etin memutuskan untuk tinggal sementara ditempat tersebut," jelas Purwatno. (arb/asp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads