"Saya kira saudara Akom salah bicara terhadap pernyataannya, karena tidak bisa dikatakan seperti itu. Saya merasa tidak punya pikiran sesat!" ungkap Wakil Ketua DPR Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/4/2016).
Rencana pembangunan perpustakaan ini memang menimbulkan pro dan kontra. Ada yang mendukungnya termasuk Akom, namun tidak sedikit pula yang menolak rencana proyek senilai Rp 570 M itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi kalau kemudian dengan adanya perpustakaan kemudian pikiran kita menjadi lurus, saya kira itu pernyataan yang keliru dan harus dikoreksi," sambung politisi Partai Gerindra tersebut.
Fadli pun meminta agar Akom mencabut pernyataan yang menyebut anggota DPR berpikiran sesat. Akom sendiri sudah menyampaikan permintaan maafnya di rapat paripurna karena mendapat protes dari sejumlah anggota DPR. Politisi Golkar itu menyatakan tidak bermaksud merendahkan martabat anggota dewan.
"Pernyataan itu harus dicabut. Tidak bisa dong bilang anggota DPR punya pemikiran sesat," pinta Fadli.
Pernyataan anggota DPR berpikiran sesat disampaikan Akom saat menerima cendekiawan untuk membahas perpustakaan DPR, Selasa (22/3). Dalam kesempatan itu, Akom menilai perpustakaan dibutuhkan untuk meluruskan jalan pikiran anggota DPR dan masyarakat umum.
"Jalan pikiran wartawan, anggota DPR, masyarakat umum. Anggota DPR yang biasanya sesat pikirannya menjadi lurus, wartawan yang sesat menjadi lurus," ucap Akom kala itu. (ear/tor)