"Terkait pembangunan gedung DPR yang akan dialihkan untuk perpustakaan, secara prinsip kami tidak menyampingkan. Tapi kami juga melihat kondisi ekonomi yang sulit," kata Waketum Gerindra Edhy Prabowo saat paripurna di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (6/4/2016).
Edhy yang merupakan Ketua Komisi IV ini mengungkit beratnya hidup petani di kondisi ekonomi sekarang. Dia pun meminta agar pembangunan perpustakaan ditunda dengan melihat kondisi masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penolakan perpustakaan DPR ini sudah disuarakan mayoritas fraksi, di antaranya adalah Nasdem, Hanura, Gerindra, PDIP, dan PAN. Hingga saat ini, belum pernah dipresentasikan desain atau rencana konkrit dari perpustakaan ini.
Ketua DPR Ade Komarudin yang menerima usulan dari cendekiawan hanya menyebutkan ingin agar perpustakaan ini bisa memuat 600.000 buku. Rencananya, perpustakaan yang menggunakan APBN 2016 sebesar Rp 570 miliar ini akan terbesar se-Asia Tenggara.
(imk/van)