Sejak tahun 2011 lalu, salah satu strategi promosi wisata berbasis eco-tourism yang dikemas dalam Banyuwangi Festival dilahirkan saat masa kepemimpinan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widiatmoko jilid 1.
|  | 
Ragam festival yang mengedepankan potensi sumber daya alam, adat dan budaya digeber sepanjang tahun. Tak hanya sebuah festival yang melulu pesta pora, tapi juga menyeret pembangunan infrastruktur pelosok desa dan potensi ekonomi kerakyatan tumbuh.
"Secara keseluruhan potensi yang Banyuwangi miliki tidak akan bisa bermanfaat optimal untuk daerah bila tidak dipromosikan dengan baik, kami menyadari hal itu. Maka Banyuwangi tak pernah bosan menggunakan sejumlah strategi untuk gencar promosi. Banyuwangi Festival ialah salah satu cara kami sejak 2011 lalu hingga sekarang untuk mengangkat seni, adat, budaya dan potensi. Kami melibatkan peran serta masyarakat juga untuk ikut mensukseskan event yang digelar sepanjang tahun," ungkap Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas pada detikcom, Rabu (6/4/2016).
|  | 
Event kreatif tahunan, Banyuwangi Festival digelar sepanjang tahun untuk menarik minat wisatawan hadir. Pelaksanaannya juga bekerja sama dengan dunia usaha alias private partnership. Selama 2016 ini Banyuwangi FestivalΒ menggelar 53 parade dan festival. Semisal, festival jeding rijig (festival toilet bersih), student jazz, festival underwater, festival ramadhan, hingga gandrung sewu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banyuwangi memiliki banyak potensi untuk dikembangkan. Mulai seni dan budaya, destinasi wisata, sumber daya alam, hingga sumber daya manusia. Dalam melakukan promosi, Banyuwangi sendiri memanfaatkan beragam sarana, baik melalui media massa dan juga memanfaatkan media sosial. Sejumlah medsos dimanfaatkan, baik melalui aplikasi android, website, facebook, twitter, dan blog. Promosi yang gencar dilakukan semata untuk menjadikan potensi itu terkelola demi kesejahteraan rakyat. Kami bersyukur dunia mulai melihat Banyuwangi, bahkan beberapa agenda B-Fest dijadikan agenda wisata nasional dan international," papar Anas.
|  | 
Kini upaya Banyuwangi mulai membuahkan hasil, bumi blambangan mulai menjadi jujugan pariwisata yang melejit. Kunjungan wisatawan terus meningkat. Pada 2013, turis lokal mencapai 1.057.952 orang, tumbuh 22% dibanding 2012 sebesar 860.831 orang. Lalu di tahun 2014 kunjungan wisatwan domestik mencapai 1.459.670 orang dan turis asing 30.681 orang, naik 39,5 persen dari 2013. Di tahun 2016, Banyuwangi mentargetkan kunjungan wisatawan lokal sebanyak 2 juta pengunjung dan wisatawan mancanegaea sebesar 5o ribu orang. Berdasarkan survei independen, belanja turis asing di Banyuwangi sebesar Rp 2 juta per hari per orang, sehingga dari wisatawan asing ada devisa sekitar Rp 52 miliar. Sementara pada 2014, investasi yang masuk di Banyuwangi mencapai Rp 3,4 triliun, meningkat hingga 180% dibanding tahun 2012 yang sebesar Rp 1,1 triliun. Jika dibandingkan dengan 2010 yang investasinya baru Rp 272 miliar, investasi di Banyuwangi melonjak drastis hampir 1.100%.
Menjelang Pilgub DKI tahun 2017, banyak pihak mendorong kepala daerah yang berhasil membangun daerah untuk maju. Bahkan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berharap kepala daerah yang sukses ikut meramaikan Pilgub DKI supaya warga Ibu Kota punya banyak pilihan calon kepala daerah.
"Semua datang saja. Jakarta ini harus punya kesempatan untuk pilih yang terbaik dari yang terbaik," kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (28/3) lalu.
Ada beberapa kepala daerah yang dinilai berhasil memimpin daerahnya antara lain Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo,Β Bupati Bojonegoro Suyoto, Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, Wali Kota Pangkal Pinang Irwansyah, dan Wali Kota Malang Moh Anton. Siapakah di antara mereka akan jadi cagub DKI terbaik? (van/van)








































.webp)













 
             
  
  
  
  
  
  
 