Hal itu diketahui dari sejumlah foto yang didapat Satuan Tugas Tinombala gabungan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian RI dalam sejumlah barang bukti yang disita dari kelompok Santoso. Foto-foto itu salah satunya didapat dari blackberry (BB) milikย Dodo alias Pondan yang tewas dalam kontak senjata dengan Satgas Tinombala pada 28 Februari 2016 lalu.
![]() |
Dalam foto yang didapat detikcom dari Satgas Tinombala terlihat Santoso tengah berfoto selfie dengan anak perempuannya yang berusia sekitar 10 tahun. Belum diketahui perempuan itu anak Santoso yang nomor berapa dan dari istri yang mana.
Di foto lain terlihat juga Santoso tengah menggendong seorang anak kecil yang belum genap berusia 1 tahun. Diduga bayi itu adalah anak Santoso dari istri keduanya. Selain dua anak Santoso itu, di foto lainnya ada juga anak-anak kecil. Hingga kini belum bisa dipastikan ada berapa anak kecil yang ikut Santoso ke tengah hutan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Ajun Komisaris Besar Hari Suprapto mengatakan bahwa semua temuan yang didapat di lapangan akan ditindaklanjuti. Dia sendiri belum bisa memastikan identitas dan jumlah anak kecil yang ikut Santoso dan kelompoknya ke hutan Poso.
![]() |
Yang pasti keikutsertaan tiga perempuan yang masing-masing adalah istri Santoso, Basri dan Ali Komara serta anak-anak kecil itu menyebabkan kelompok Santoso mulai terbelah.ย Beberapa anak buah menganggap Santoso mulai mengingkari fatwa yang dia ajarkan sendiri.
Misalnya, Santoso dalam setiap tauziah maupun pembuatan video statement, selalu mengatakan agar para Mujahidin harus rela meninggalkan anak istri serta harta bendanya untuk berjihad. Adapun bagi istri harusย harus merelakan suaminya untuk pergi berjihad.
Faktanya, Santoso, Basri dan Ali Komara justru mengajak istri dan anak-anak mereka. "Ajaran Santoso ini dianggap sudah tidak benar," kata Hari.
(erd/dra)













































