"New 7 Wonder ini adalah keunggulan alam kita yang mengalahkan pesaing-pesaing kita. Nah, Pak Wapres JK minta dibuat gerbang atau monumen yang lebih bagus, lebih strategis," Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Tachrir Fathoni, saat kunjungan ke Pulau Komodo, Senin (4/4/2016).
Pulau Komodo dikatakan, Tachrir, merupakan pulau yang luar biasa karena memiliki 3 gelar dari lembaga-lembaga di dunia salah satunya UNESCO. Gelar-gelar yang diraih adalah:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
2. A World Heritage Site.
3. New 7 Wonder of Nature.
"Ini pulau satu-satunya yang mungkin hanya di dunia yang punya 3 gelar. Biasanya paling hanya 1 gelar, yang 2 gelar saja. Makanya monumennya kok begini? Harus dibuat lebih megah," ucap Tachrir.
Dia mengatakan, monumen tersebut harus strategis agar dilihat turis-turis saat tiba di Pulau Komodo. "Akan kita pindahkan, kita bangun ke tempat yang lebih oke," ujarnya.
Pengamatan di lokasi, monumen New 7 Wonder tersebut memang tidak terlihat oleh turis ketika baru menginjakkan kaki pertama kali di Pulau Komodo.
Monumen tersebut terletak di sisi kiri dermaga, sedangkan para turis biasanya digiring ke sisi kanan dermaga oleh para tour guide dan ranger untuk berkeliling melihat keindahan Pulau Komodo.
Dengan kata lain, para turis harus berkeliling terlebih dahulu baru bisa menemukan monumen New 7 Wonder itu. Bentuk monumennya pun kecil tak lebih dari papan informasi di tempat wisata pada umumnya. Harusnya, monumen ini dibuat lebih keren karena para turis biasanya menjadikan monumen ini sebagai spot foto dan selfie.
(rvk/fdn)