"Saya punya tim hacker putih. Banyak yang mencoba membobol. Timnya terdiri banyak orang. Mereka mengawasi untuk seluruh nasional. Orangnya pun disebar di beberapa provinsi," jelas Inspektur Jenderal Kemendikbud Daryanto di SMAN 70, Jakarta, Senin (4/4/2016).
Terkait ujian nasional berbasis komputer, kata Daryanto, mekanismenya sudah lebih rapi dari sebelum-sebelumnya. Karena UNBK lebih hemat kertas dan hasilnya dapat dilihat langsung oleh anak didik. Namun, ia tak menampik jika masih ada kecurangan di dalamnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Infrastruktur pendukung, kata Daryanto, seperti listrik harus support. Karena penggunaan berbasis komputer, supplay listrik harus stabil. Penerapan UNBK sendiri hanya dilakukan di sekolah negeri, sementara untuk sekolah swasta masih menggunakan kertas.
Pada kesempatan yang lain, Kepala Sekolah SMAN 70 Jakarta Rita Nurmastuti menjelaskan, persiapan UNBK sudah dilakukan jauh-jauh hari. Selama ujian berlangsung tidak ditemukan kendala. Hanya ia berharap kepada lembaga pemerintah terkait untuk bisa memberikan bantuan sarana dan prasarana agar pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer ini dapat berlangsung serentak dan tidak dibagi ke dalam beberapa shift.
"Persiapan UNBK sudah dari awal. Jadi tidak ada kendala yang ditemukan. Harapan kami sarana dan prasarana bisa memenuhi satu shift. Untuk mengurangi kehawatiran kecurangan. Serta backup PLN sebagai penyedia listrik untuk mengaliri komputer," jelas Rita. (dra/dra)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini