Ini Dosa-dosa Iron, Tangan Kanan Teroris Santoso Jadi Kurir Senpi dari Filipina

Ini Dosa-dosa Iron, Tangan Kanan Teroris Santoso Jadi Kurir Senpi dari Filipina

Mei Amelia R - detikNews
Senin, 04 Apr 2016 10:28 WIB
Foto: Ilustrasi oleh Mindra Purnomo
Poso - Pimpinan kelompok teroris MIT, Santoso alias Abu Wardah, mendapatkan sebagian besar pasokan persenjataan dan amunisi dari kelompok radikal di Moro, Filipina. Lewat tangan kanannya yang menjadi kurir, W alias F alias U alias Iron, logistik dari Filipina sampai ke tangan Santoso Cs di Gunung Biru, Poso, Sulteng.

"Iron ini sudah tertangkap dan mendapatkan vonis 6,5 tahun penjara di PN Jakarta Timur. Dia ditangkap pada Mei 2015 lalu di Manado saat hendak mengirimkan senjata api ke Santoso," ujar Kapolda Sulteng Brigjen Rudy Sufahriadi saat dikonfirmasi detikcom, Senin (4/4/2016).

Sekelumit cerita tentang sosok Iron.Β  Iron adalah warga Waworada, Bima, BYB yang bergabung dengan kelompok Santoso pada tahun 2013. Iron sempat kuliah di Jurusan Bahasa Arab Unismuh Albur Makassar, namun hanya sampai semester empat. Iron adalah angkatan 2013 yang disebut 'Al Mudamir Grup' yang mengikuti pelatihan militer (tadrib asykari) dengan kelompok Santoso. Di angkatannya, ada 16 orang peserta lainnya yang dilatih untuk membuat bahan peledak dan menembak oleh M alias Black.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia juga pernah mendapatkan pelatihan menembak dan dasar-dasar militer dari Daeng Koro alias Sabar. Sementara dari Santoso, dia pernah diberikan tausiyah dan pelatihan bongkar pasang senjata," jelas seorang perwira yang terlibat di Satgas Tinombala.

Setelah bergabung dan mengikuti pelatihan, Iron kemudian dipercaya menjadi kurir logistik persenjataan di kelompok Santoso dari Filipina. Pada Oktober 2014, Iron pernah mendapat misi dari Santoso untuk mengambil senjata api, amunisi dan bahan peledak.

"Perjalanan dia saat itu, berangkat dan kembali ke Filipina semua dilakukan melewati rute dari Kota Manado dan lewat jalur laut," imbuhnya.

Iron pernah memberikan fasilitas kepada tersangka Tiger alias Anton, warga Bima, NTB untuk berangkat ke Poso. Dalam amaliyah, ia juga pernah merencanakan penembakan terhadap anggota polisi Iptu Daud di Gowa, Sulsel.

Ia juga pernah menyembunyikan Mas Joko Tato (almarhum) dan C alias A setelah mereka melakukan penembakan Iptu Hanafi di Desa Palibelo, Kecamatan Panda Kabupaten Bima. Iron juga pernah dua kali mengantar jemput amunisi senjata api revolver dari Muhtar di Palu untuk dibawa ke Bima dan diserahkan kepada Mas Joko, masing-masing yang pertama sebanyak 10 butir dan yang kedua sebanyak 26 butir.

Dalam kasus penembakan Kapolsek Ambalawi Iptu Abdul Salam, Iron pernah menyembunyikan eksekutor. "Dia juga dipercaya sebagai bendahara uang kas kelompok Mujahidin Indonesia Timur Pimpinan Santoso," terang sumber lagi. (mei/aan)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads