"(Kendalanya) Beli komputernya," kata Ahok usai memberikan pengarahan kepada murid SMAN 30 Jakarta, Jl Jenderal Ahmad Yani, Cempaka Putih, Senin (4/4/2016).
Ahok menargetkan semua sekolah di Jakarta sudah punya komputer untuk Ujian Nasional pada tahun depan. Ia berharap semua sekolah di Jakarta bisa menggelar ujian berbasis komputer pada 2018. "Berarti butuh dua tahun, 2018 baru kelihatan nanti. Sebanyak 627 sekolah," kata Ahok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebenarnya bisa saja semua murid mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer pada periode ini. Ahok menyebut ada universitas yang menawarkan ruangan-ruangannya agar para siswa bisa menggunakan komputer di universitas untuk mengerjakan soal ujian. Namun hal ini urung dilakukan karena soal administrasi belum beres betul.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Sopan Adrianto menyatakan sarana dan prasarana sekolah di DKI menjadi kendala untuk melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer. Padahal, penggunaan komputer bisa lebih efisien ketimbang penggunaan kertas dan pensil.
"Memang persentase sekolah yang menyelenggarakan Ujian Nasional Berbasis Komputer dibanding Ujian Nasional Berbasis Pensil dan Kertas ini lebih banyak yang berbasis pensil dan kertas," kata Sopan.
Jumlah peserta Ujian Nasional 2016 sebesar 133.961 peserta didik. Ujian Nasional Berbasis Komputer tahun ini meningkat persentasenya dibanding tahun sebelumnya.
Untuk Ujian Nasional SMA tahun 2014/2015, ada tiga sekolah yang menggunakan komputer. Tahun ini ada 203 sekolah yang menggunakan komputer. Kenaikan mencapai 40,33 persen.
Untuk Madrasah Aliyah, baru kali ini mereka memakai komputer dalam Ujian Nasional, yakni 10 sekolah. Kenaikan mencapai 10,75 persen. Ada pula SMK yang sebelumnya 26 sekolah yang telah menggunakan komputer, kini 167 sekolah yang menggunakan komputer, alias terjadi peningkatan 23,78 persen. (dnu/aan)











































