Daftar Bakal Calon Walkot Yogya, Garin Nugroho: Saatnya Jadi Pelayan Publik

Daftar Bakal Calon Walkot Yogya, Garin Nugroho: Saatnya Jadi Pelayan Publik

Sukma Indah Permana - detikNews
Minggu, 03 Apr 2016 18:26 WIB
Calon wali kota Yogyakarta dari jalur independen (Foto: Sukma Indah/detikcom)
Yogyakarta - Sutradara Garin Nugroho mantap mendaftarkan diri sebagai bakal calon Wali Kota Yogyakarta dari jalur independen. Garin siap meninggalkan dunia perfilman jika nantinya terpilih.

"Dalam bidang kebudayaan saya sudah 35 tahun. Saatnya saya menjadi pelayan publik. Saya siap meninggalkan dunia perfilman dan melayani teman-teman budayawan," ujar Garin.

Pernyataan tersebut disampaikan Garin kepada wartawan di Gedung Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardja Soemantri (PKKH) Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Minggu (3/4/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Garin Nugroho (dok. detikcom)

Garin mengaku memiliki kegelisahan yang sama dengan kebanyakan warga Yogyakarta lainnya. dia merasa kebhinnekaan telah tergerus, begitu juga dengan hilangnya suasana Yogyakarta sebagai pusat pendidikan.

Karena itu, Garin mengatakan, dirinya sudah menyiapkan beberapa program untuk membangun Yogyakarta. Salah satunya lewat program '3K', yakni bersatunya kampus, kampung, dan komunitas.

"Untuk terwujudnya kampung terampil di Kota Yogyakarta, Kota nyaman, toleran, kreatif, dan produktif," tutur Garin.

Sebagai daerah istimewa, Yogyakarta menurut Garin punya banyak keunikan. Salah satunya, menurut dia, masyarakat hampir bisa bergerak sendiri tanpa pemerintah. Apa maksudnya?

"Kalau warga kerja bakti, bekerja sama-sama, selesai. Tidak perlu dari Dinas Kebersihan. Jadi pemerintah sebagai fasilitator. Karena di sini, cendekiawan, seniman, dan komunitas jumlahnya sangat banyak," ulasnya.

Pria yang lahir di Yogyakarta, 6 Juni 1961 ini mengungkapkan, beberapa temannya dari partai politik sempat datang padanya melakukan penjajakan agar dirinya maju lewat partai politik. Namun dia akhirnya memilih jalur independen.

"Saya akan tetap di jalur independen. Selama (di jalur) independen, demokrasi dan kualitas berjalan bersama," kata Garin.

Jika nantinya dia memenangkan konvensi, Garin telah memikirkan strategi untuk mengumpulkan KTP warga untuk mendukungnya. Dia akan membentuk pasukan ojek dan sepeda istimewa Yogyakarta.

"Kelemahan jalur independen adalah dalam hal mendapatkan KTP. Sehingga untuk partisipasi dan simpatisan, kita akan jemput bola," kata Garin. (sip/hri)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads