Sebelum memulai praktik, Ketum PD Susilo Bambang Yudhoyono memberikan tips-tips mengenai public speaking. Ia juga menampilkan beberapa figur atau contoh tokoh yang memiliki style masing-masing. Seperti Donald Trump, Hillary Clinton, Megawati Soekarnoputri, Prabowo Subianto, dan Presiden Joko Widodo.
"Kalau anda mau kampanye jadi calon, 3 hari lagi sudah dibuat dari sekarang. Jangan jadi orang tanpa persiapan. Ada orang mengatakan naik tanpa persiapan, turun panggung tanpa kehormatan," ungkap SBY kepada peserta Pelatihan Kader di Novotel Hotel, Bogor, Sabtu (2/4/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Panitia pun mengundi siapa yang maju untuk maju ke podium. Untuk pelajaran debat capres, 3 nama elite PD pun terpilih. Yakni Dede Yusuf, Benny K Harman, dan Ruhut Sitompul. Sama halnya dengan debat capres sungguhan, ketiganya diberi waktu saat mendapat giliran bicara.
"Saya akan mengikuti teladan seperti Pak SBY. Yakni dengan meningkatkan daya beli masyarakat. Menciptakan iklim investasi yang kondusif," ujar Ruhut saat diminta memaparkan visi dan misinya sebagai capres.
Gaya Ruhut yang kocak membuat para peserta pelatihan lain tertawa. Namun tak sedikit pula yang menyorakinya karena anggota Komisi III DPR itu lebih banyak memuji SBY ketika menjadi presiden ketimbang menyampaikan program apa yang akan dilakukannya dalam membangun negeri.
"Saya tinggal ganti casing saja, isinya konsep-konsep pak SBY," kata Ruhut disambut tawa dan sorakan kader lainnya.
Akting debat capres ini semakin seru ketika Dede Yusuf melemparkan serangan kepada Ruhut sebagai pesaingnya. Dede sendiri tampil cukup memukau dan mampu memaparkan visi misinya untuk menjadi presiden dengan lugas serta tutur bahasa yang apik.
"Saya agak bingung untuk menanggapi saudara Ruhut. Mestinya menceritakan strategi tapi lebih banyak menceritakan keberhasilan SBY. Tampaknya Pak Ruhut lebih cocok sebagai jubir. Kalau diminta untuk menyampaikan 3 kata, saya pilih stabil, berkeadilan, dan bersama dengan rakyat," tutur mantan Wagub Jabar tersebut dan mendapat tepuk tangan meriah.
Untuk 3 orang yang mendapat giliran untuk pelajaran debat Cagub adalah Teuku Riefky Harsya, Nurhayati Ali Assegaf, dan Michael Watimena. Kemudian kelas praktik ini juga menampilkan kader-kader untuk berorasi politik atau berkampanye.
Ada yang berkampanye menjadi capres yaitu Herman Khaeron, lalu yang menjadi cagub adalah Khotibul Umam Wiranu, lalu untuk cabub adalah Azman Natawijaya. Sementara kader yang berperan menjadi calon walikota adalah Verna Gladies Merry. Pelajaran ini tampak benar-benar riil karena sejumlah kader ada yang berakitng menjadi audiens.
Pada akhir pelajaran ini, SBY kembali maju ke depan podium. Ia pun memberi evaluasi singkat terhadap jalannya materi praktik tersebut.
"Debat, ternyata juga tidak selau mudah, kan? Semua bisa lihat mana yang pas, yang belum pas. Mana yang harusnya begitu dan tidak begitu. Maka saya sampaikan tips-tips," ucap SBY.
"Berlatihlah sebelum bicara, di depan kaca. Libatkan diri anda dengan audiens. Bicara jelas, gunakan jeda dengan tepat, gesture. Bersemangat, gunakan fakta yang kuat. Bicara yang positif, harus punya posisi, bicara singkat, autentik, mudah, rileks dan gembira, pakaian yang cocok," tambah jenderal purnawirawan itu mengakhiri. (elz/bag)