Salah satu kepercayaan yang diberikan Santoso kepada Tiger ini adalah sebagai pembuka jalur atau ahli 'kompas' ketika kelompok Santoso hendak berpindah lokasi.
"Dia dipercaya Santoso untuk menjadi tim analisa medan dengan menggunakan GPS (Global Positioning System) apabila kelompok mereka ini mau berpindah tempat," terang seorang perwira yang ikut dalam Satgas Tinombala, kepada detikcom, Jumat (1/4/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Mahasiswa di Fakultas Bahasa Arab di sebuah perguruan tinggi di Makassar ini juga telah mengikuti amaliyah di jaringan Santoso. Di antaranya ikut terlibat dalam pembunuhan 3 warga di Taunca, 16 Januari 2015 lalu dan 3 warga Sausu tanggal 16-17 September 2015 lalu.
Tiger baru bergabung dengan kelompok Santoso pada Desember 2014 lalu. Sejak bergabung, warga asal Bima, NTB ini digembleng dengan sejumlah tadrib (pelatihan militer).
Namun, riwayat Tiger tamat dalam baku tembak dengan tim Satgas Tinombala pada tanggal 22 Maret lalu. Seorang WN China etnis Uighur juga tewas di hari yang sama dalam baku tembak itu. (mei/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini