Taufik Soal Barang Mewah Sanusi: Kalau Punya Duit Masa Tak Boleh Menikmati!

Taufik Soal Barang Mewah Sanusi: Kalau Punya Duit Masa Tak Boleh Menikmati!

Rini Friastuti - detikNews
Jumat, 01 Apr 2016 15:15 WIB
Foto: Rini Friastuti/detikcom
Jakarta - Gaya hidup mewah anggota DPRD DKI Jakarta Mohamad Sanusi yang ditangkap KPK atas dugaan penerimaan suap menjadi sorotan. Kakak Sanusi, M Taufik, buka-bukaan tentang sumber keuangan adiknya itu.

Taufik yang juga Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta itu tidak percaya adiknya melakukan dugaan korupsi. Ia menegaskan Sanusi selama ini berprofesi sebagai pengusaha properti dan mapan secara finansial.

"Makanya saya nggak yakin gitu loh dia melakukan itu. Dia kan pengusaha properti. Thamrin City-lah, duitnya di Thamrin City itu lihat saja," kata Taufik kepada wartawan dalam jumpa pers di kantor Fraksi Gerindra DPRD, Jl Kebon Sirih, Jakpus, Jumat (1/4/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kesehariannya, Sanusi dikenal sebagai pribadi penikmat barang-barang mewah meskipun Sanusi sempat menampik bahwa barang tersebut asli.

Taufik berpendapat Sanusi yang juga menjabat Ketua Komisi D DPRD DKI itu menikmati barang kelas tinggi merupakan hal yang wajar. "Kalau Anda punya duit, masa tidak boleh menikmati," ujar Taufik.



Ketika ditanya mengenai pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyebut Sanusi kerap terlihat mengenakan barang berkualitas nomor satu sehari-hari, Taufik tidak mempersoalkannya. "Enggak apa-apa. Gubernur kan biasa kayak gitu," jawab Taufik.

Dikutip dari situs pribadinya di mohamadsanusi.com, tertulis bahwa sebelum terjun ke dunia politik Sanusi tecatat sebagai pengusaha yang memimpin sejumlah perusahaan yang bergerak di bidang properti. Di antaranya, ia pernah menjadi Komisaris PT Citicon Medialand (2005-2007), Direktur Utama Citicon Mitra Bukti Tinggi (2006-2008), dan Direktur Utama Bumi Raya Properti (2008-2010). Di luar kegiatannya sebagai wakil rakyat,Β  Sanusi aktif menjalankan kegiatan sosial kemasyarakatan melalui lembaga yang didirikannya sejak 2010 lalu, yaitu Mohamad Sanusi Center. (aan/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads