Kepala Dispenarmabar, Letkol Laut (KH) Ariris Miftachurrahman, mengatakan drone dengan ukuran panjang 2, 5 meter dan rentang sayap 1,5 meter itu mulanya ditemukan Kapal Feri MV Pintas 9 di sekitar perairan Selat Philip, Kepri.
"Pesawat tersebut juga dilengkapi dengan antena, kamera, serta propeler di bagian buritan," ujar Ariris dalam keterangan tertulisnya, Jumat (1/4/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ariris mengatakan, drone ini memiliki kecepatan 35-185 KT dengan daya jelajah antara 1-3 jam. Adapun pengontrolan penerbangannya menggunakan remote jarak jauh. Dalam operasionalnya pesawat ini juga dapat dilengkapi dengan perangkat tambahan seperti radar, flare atau sekam maupun arm target.
"Meskipun peruntukannya banyak dipakai sebagai target sasaran, namun drone ini dapat juga berfungsi sebagai UAV pengintai dengan kamera. Menurut beberapa sumber, di kawasan Asia Tenggara peralatan ini hanya dimiliki megara Malaysia dan Brunei," papar Ariris.
Untuk penyelidikan lebih lanjut, drone tersebut sore ini rencananya akan dibawa ke Jakarta dan ditempatkan di Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI Angkatan Laut (Dislitbangal).
(Baca juga: Pesawat Intai Milik Asing Jatuh di Perairan Batam)
Diberitakan sebelumnya, nahkoda Kapal Pintas Samudra-9, Kapten Lambok Tampubolon yang pertama kali menemukan pesawat tanpa awak tersebut pada pukul 15.45 WIb, Kamis (31/3/2016). Posisinya sekitar 1 mil dari Pelabuhan Ferry International Batam Center.
Saat itu Kapal Pintas Samudra-9 tengah berlayar dari Pelabuhan Ferry Stulang Laut-Johor Bahru, Malaysia menuju Pelabuhan Ferry Batam Center. Temuan ini langsung dilaporkan Lambok ke pihak otoritas Batam Center. (fdn/mad)











































