Cerita Penumpang Batik Air yang Mesti Pindah Penerbangan Menuju ke Ambon

Cerita Penumpang Batik Air yang Mesti Pindah Penerbangan Menuju ke Ambon

Erwin Dariyanto - detikNews
Jumat, 01 Apr 2016 15:15 WIB
Foto Ilustrasi. (Foto: Irwan Nugroho/detikcom)
Jakarta - Elia Radianto mengeluhkan pelayanan maskapai Batik Air. Dia seharusnya berangkat ke Ambon dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, pukul 00.30 WIB. Namun pesawat setelah take off kembali turun.

"Namun pesawat tetap take off dan setelah di udara sekitar 15 menit mengalami guncangan dan tak bisa naik ke tempat yang lebih tinggi," kata Elia saat berbincang, Jumat (1/4/2016).

Pramugari kemudian mengumumkan bahwa cuaca sedang buruk. Penumpang disarankan kembali ke tempat duduk dan mengenakan sabuk pengaman. Sekitar 10 menit kemudian pilot mengumumkan bahwa pesawat ada gangguan teknis sehingga harus kembali ke Bandara Soekarno-Hatta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat mendarat bannya sebelah kanan pecah, dan pesawat berhenti di tengah landasan paralel dan penumpang disuruh menunggu selama 30 menit. Banyak penumpang gelisah ribut-ribut, baru ada pengumuman pramugari untuk bersabar menunggu bus," kata Elia.

Penumpang mengeluh karena dalam keadaan darurat tak kunjung ada tindakan dari manajemen Batik Air. Petugas beralasan, karena pesawat landing di tengah di tempat paralel sehingga mobil bus tidak bisa langsung evakuasi penumpang.

"Petugas hanya jawab minta maaf. Setelah itu, diumumkan untuk penumpang menunggu paling cepat 2 jam pesawat sudah bisa flight,ย  lanjut ke tujuan," cerita Elia.

Setelah kurang lebih 1 jam di pesawat, penumpang kemudian dievakuasi ke loket Lion Air di Bandara. Saat itu banyak penumpang minta pindah pesawat. Ada juga penumpang yang minta pesawat Wings Air di Ambon yang akan terbang ke Fak Fak menunggu mereka.

"Karena mereka ada acara sosialisasi bantuan desa 2 hari. Namun manajemen tidak bisa jamin dan penumpang diminta untuk tunggu lagi 2 hari bagi yang mau ke Fak Fak sesuai jadwal karena jadwal Wings tidak bisa diubah," kata Elia.

Elia sendiri memilih ganti pesawat. "Sesuai undang-undang penerbangan dia (Lion Air) yang harus mencarikan tiket untuk saya," kata dia.

Setelah menunggu kurang lebih 2 jam 30 menit, Elia dilayani oleh petugas untuk dicarikan tiket pesawat Garuda menuju Ambon. "Saya sebagai penumpang yang minta pindah ke pesawat Garuda baru ฤilayani sekitar jam 04.35 WIB atau sekitar 2 jam 30 menit," kata dia.

Petugas Lion Air pun mencarikan tiket Garuda untuk Elia. Saat ini Elia sudah sampai di Ambon menggunakan pesawat Garuda Indonesia.

Presiden Direktur Lion Air Group -- yang menaungi Batik Air -- Edward Sirait mengaku belum mendengar peristiwa tersebut. Namun dia memastikan jika ada insiden pesawat pecah ban pasti akan diganti, tergantung penyebabnya.

"Saya belum mendengar, nanti saya cek. Prosedurnya kalau memang bannya pecah ya diganti," kata Edward saat dikonfirmasi detikcom. (erd/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads