Selain Anoa, Teroris Santoso Juga Sembelih Kuskus hingga Burung Rangkong

Selain Anoa, Teroris Santoso Juga Sembelih Kuskus hingga Burung Rangkong

Mei Amelia R - detikNews
Jumat, 01 Apr 2016 13:02 WIB
Foto: Ilustrasi oleh Mindra Purnomo
Jakarta - Jaringan teroris kelompok MIT pimpinan Abu Wardah alias Santoso bertahan hidup di hutan belantara di Poso dengan perbekalan logistik yang minim. Santoso Cs pun memakan sejumlah hewan di hutan, termasuk beberapa hewan yang dilindungi.

Dari foto yang diperoleh detikcom dari sumber terpercaya, Santoso tampak menangkap dan menyembelih sejumlah hewan yang dilindungi. Selain anoa, Santoso Cs juga menyembelih kuskus, sogili hingga burung rangkong untuk dikonsumsi.

foto: istimewa


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Foto-foto tersebut didapatkan dari sumber yang berasal dari handphone milik salah satu anggota teroris Santoso yang telah ditangkap tim Satgas Tinombala.

Untuk diketahui, anoa, kuskus dan burung rangkong adalah termasuk hewan yang dilindungi. Menangkap untuk membunuh, memiliki hewan dilindungi dilarang sesuai Pasal 21 UU No 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.



Santoso diketahui hidup di pegunungan dan hutan di Poso, Sulteng, sejak 2013 lalu. Di hutan tersebut, Santoso Cs melakukan kegiatan pelatihan militer (tadrib) dan perencanaan untuk melakukan amaliyah.

Sumber menyebut, selama hidup di hutan, kelompok Santoso mendapatkan kiriman logistik dari kurir yang tinggal di kota. Mereka juga kerap menjarah kios-kios di perkampungan atau umbi-umbian milik warga.

"Kadang mereka memakan tanaman yang tumbuh di hutan berupa ujung rotan dan ujung batang pohon pinang," ujar sumber kepada detikcom, Jumat (1/4/2016).

Foto: istimewa


Kabid Humas Polda Sulteng AKBP Hari Suprapto mengatakan, kelompok Santoso diketahui memakan hewan-hewan di hutan karena kelaparan sementara persediaan mereka semakin menipis. Hal ini terungkap dari keterangan salah satu tersangka MAQ alias S alias Brother (19) yang ditangkap pada 22 Maret lalu.

"Jadi karena kelaparan kadang mereka menjarah di rumah atau gubuk di kebun penduduk, kadang memakan tanaman atau binatang hutan seperti anoa," ujar Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah AKBP Hari Suprapto kepada detikcom, Kamis (24/3/2016) lalu.

Dari foto yang diperoleh detikcom dari sumber seorang perwira, Santoso tampak sedang memanggang kepala anoa bersama seorang anggotanya. Santoso tampak mengenakan penutup kepala berwarna hitam, memegang panggangan.

Santoso mengenakan jaket warna hitam dan celana panjang loreng berwarna coklat. Pada punggungnya terselempang senjata api laras panjang. Santoso yang rambutnya sudah panjang itu tampak tersenyum.


(mei/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads