Keduanya digelandang petugas gabungan BNNP Jawa Tengah dan Dit Resnarkoba Polda Jawa Tengah. Ketika petugas datang, keduanya sempat memperlihatkan gelagat mencurigakan dan kalang kabut ketika melihat wartawan mulai mengambil gambar. Petugas kemudian meminta tim dokter kepolisian untuk melakukan tes urine.
"Ini ngapain difoto, jangan," kata salah satu perempuan itu, Kamis (31/3/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bukan punya saya, itu punya koko saya," kata DPS.
Hasil tes urine dari dua perempuan tersebut ternyata positif ampetamine sehingga petugas langsung menggelandang mereka ke mobil untuk dibawa ke kantor dan dimintai keterangan lebih lanjut.
Pengelola kos, Ibu Juwardi, langsung marah-marah ketika mengetahui ada penghuni kos yang terlibat narkoba. Ia kecewa karena sudah mewanti-wanti agar tidak berhubugan dengan narkoba namun ternyata masih saja ada yang terlibat.
![]() |
"Saya sudah bilang jangan narkoba, tidak boleh. Ini kurang ajar. Buat masalah saja," kata Ibu Juwardi.
Kasubdit 3 Ditresnarkoba Polda Jateng, AKBP Sunarto, mengatakan pihaknya gencar melakukan pemberantasan narkoba dan hari ini sudah tiga kos yang dirazia dan ternyata salah satunya terdapat pengkonsumsi narkoba. "Dari analisa Intelijen dan BNN, tempat kos sering disalahgunakan untuk memakai narkoba. Hari ini dari tiga tempat kos yang dirazia, satu tempat ditemukan barang bukti alat menggunakan narkoba. Dua orang juga positif mengkonsumsi narkoba," kata Sunarto.
"Kasus ini akan kami dalami," tegasnya. (alg/aan)