Adopsi Konsep AS, BURT Ingin Perpustakaan DPR Kurang dari Rp 100 Miliar

Adopsi Konsep AS, BURT Ingin Perpustakaan DPR Kurang dari Rp 100 Miliar

Indah Mutiara Kami - detikNews
Kamis, 31 Mar 2016 12:03 WIB
Foto: Agung Phambudhy
Jakarta - Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR menilai versi baru dari perpustakaan dibutuhkan oleh dewan tanpa membangun gedung baru. Tolak ukurnya adalah perpustakaan di Amerika Serikat.

"Lihat di Amerika, bagaimana dari negara-negara lain ke sana. Saya berkunjung ke sana, kami lihat bagaimana sejuk dan indahnya library itu. Komplit bukunya," kata Wakil Ketua BURT DPR Dimyati Natakusuma di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (31/3/2016).

Kunjungan itu dilakukan saat Dimyati memimpin rombongan ke Kongres AS di Washington DC selama sepekan dari 29 Februari-6 Maret 2016 lalu. Mereka ketika itu berniat mempelajari parlemen modern.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Konsep itu ingin diterapkan di perpustakaan DPR nantinya. Tetapi, menurut Dimyati, biaya pembangunannya tidak perlu terlalu besar hingga memakai anggaran Rp 570 miliar yang ada di APBN 2016.

"Untuk perpustakaan ada batasan-batasan. Bisa yang ada lalu upgrading. Tidak lebih dari Rp 100 miliar," ujar politikus PPP ini.

Ketua DPR Ade Komarudin memiliki ide agar perpustakaan ini nantinya terbesar se-Asia Tenggara dan memuat 600.000 buku. Tetapi, usulan itu dianggap hanya ide Akom pribadi.

"Akom itu speaker. Boleh out of the box. Tapi prosedurnya digodok BURT. Yang penting tidak bangun pondasi baru," tegas Dimyati.

Lalu, mengapa tidak memaksimalkan perpustakaan yang ada? Seperti diketahui, perpustakaan itu sendiri jarang digunakan anggota DPR.

"Bagaimana mau ramai? Tempatnya begitu. Bukunya kurang," pungkasnya. (imk/aan)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads