"Selama operasi pada Maret 2016, total ada 4 WN China etnik Uighur yang tewas dalam baku tembak dan saat ini masih ada 2 lainnya yang masih berada di atas," ujar Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Rudy Sufahriadi kepada detikcom, Rabu (30/3/2016).
![]() |
Keempat teroris tersebut yakni Sadik Yorulmas alias Abdul Azis alias Abdul, Ismail Turan alias Abu Basir alias Joko, Nurettun Gundogdu alias Abdul Malik dan Batuhsan Magalasi alias Faruq.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Rudy mengungkap, keempat orang tersebut tewas dalam baku tembak dengan tim Satgas Tinombala pada tanggal 15 dan 22 Maret 2016 lalu.
Pada tanggal 15 Maret 2016 sekitar pukul 8.30 WITA, di Dusun Harima, Desa Talabosa, Kecamatan Lorepeore, Poso, 2 orang suku Uirghur tewas yakni Faruq dan Abdul Azis. Pada hari yang sama, petugas menemukan mayat yang teridentifikasi bernama Abdul Malik ditemukan di sungai Lariang, Desa Leilo, Kecamatan Lore Selatan, Poso.
![]() |
"Dari hasil pengenalan ciri-ciri fisik oleh tersangka MAQ alias S alias Brother, dan barang yang masih dipakai oleh mayat di sungai tersebut berupa 1 buah jam tangan digital merek Pro Trek, memyatakan bahwa jenazah tersebut adalah Abdul Malik, WN Uighur," ungkapnya.
![]() |
Kemudian, pada tanggal 22 Maret 2016, tim Satgas juga menembak mati 1 orang Uighur lainnya yakni Ismail Turan alias Joko. Pada hari yang sama pula, satu orang anggota Santoso asal Bima, NTB, yang diketahui bernama Ishak alias Anto alias Tiger alias Yada alias Yuda juga mati dalam baku tembak tersebut.
"Seluruh yang tewas diidentifikasi oleh kelompok mereka yang ditangkap dalam keadaan hidup," imbuhnya.
Sejumlah barang bukti didapatkan tim Satgas dari kelompok Santoso, seperti foto-foto, video, dan lain-lain. (mei/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini