Sebagai pasar induk sayuran terbesar di Surabaya, pasar ini tak pernah 'tidur'. Pasar lain 'tertidur', Pasar Keputran justru mencapai puncaknya pada tengah malam hingga menjelang pagi. Saat itulah, keriuhan pedagang dan pembeli terjadi, pedagang sayur keliling, pedagang pasar kecil, pemilik restoran bahkan beberapa hotel berbelanja tumplek blek di Pasar Keputran.
Sayang, keramaian pedagang Pasar Keputran ini hingga meluber ke luar dan melumpuhkan bahkan 'mematikan' Jalan Keputran yang menghubungkan Jalan Dinoyo dan sebaliknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Tak hanya itu, limbah sampah sayur yang membusuk tiap pagi menjadi pemandangan yang tak sedap dipandang sebagai kota metropolitan peraih Adipura Kencana. Hingga puncaknya, pada Mei 2010 Pemkot Surabaya memutuskan untuk mengembalikan fungsi jalan.
Pedagang yang berjualan di luar pasar diminta masuk kembali. Sempat mendapat perlawanan. Namun upaya mengembalikan fungsi jalan berhasil dilakukan Pemkot yang dibackup penuh oleh Polrestabes Surabaya saat itu.
Kini, Kota Surabaya yang kembali dipimpin Wali Kota Tri Rismaharini kembali berupaya mengembalikan fungsi jalan dengan menertibkan pedagang yang berjualan di luar di sepanjang Jalan Keputran.
![]() |
Bahkan, Pemkot akan melakukan revitalisasi Pasar Keputran agar tidak terlihat 'pincang' jika dibandingkan dengan bangunan perkantoran yang mengelilingi pasar induk Keputran.
"Nantinya akan kita revitalisasi. Cipta Karya sedang siapkan desain yang nantinya dibawah pasar akan kita lengkapi parkiran yang cukup untuk menampung bongkar muat sayuran pedagang," kata Risma beberapa waktu lalu pada detikcom.
Upaya penertiban yang dilakukan Satpol PP dan Polrestabes Surabaya saat ini sebenarnya sudah berjalan 15 hari dan beberapa kali bersitegang dengan pedagang yang enggan ditertibkan dan masuk ke dalam pasar.
"Kita sudah sosialisasi, kita imbau agar masuk ke dalam pasar. Jika Pasar Keputran Utara tidak muat, juga sudah kita siapkan di Pasar Keputran Selatan tapi tetap saja tidak mau," ungkap Kasatpol PP Surabaya, Irvan Widyanto pada detikcom, Selasa (29/3/2016).
![]() |
Irvan menegaskan pihaknya akan mengutamakan tindakan persuasif pada penertiban pedagang liar dengan memblokade pintu masuk ke dalam pasar agar pedagang di luar tidak bisa membeli sayuran di dalam pasar.
"Pasca penertiban dini hari, siang ini, anggota kami bersama PLN melakukan pemutusan dan menertibkan kabel serta colokan listrik yang digunakan pedagang liar untuk penerangan saat malam hari," pungkas Irvan. (ze/trw)