Keempat pelajar tersebut adalah Budi, Bejujung, Besigar, dan Perbal. Rata-rata anak tersebut berusia sekitar 17 tahun. Keempatnya merupakan anak Orang Rimba yang tinggal di kawasan Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD). Mereka berasal dari kelompok Kedudung Muda di bawah pimpinan Temenggung Grip.
Menurut Koordinator Unit Pendidikan Orang Rimba KKI Warsi, Shasa Canina, keempat anak Orang Rimba tersebut akan mengikuti ujian di minggu ketiga April tahun 2016.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sebenarnya, kata Shasa, ada tiga anak SAD lainnya yang terdaftar sebagai peserta UN SMP. Namun, keikutsertaan mereka tidak bisa dipastikan. Mereka adalah Besiar, Merangai, dan Sekola.
"Mereka di dalam hutan dan juga ada yang sudah menikah sehingga sulit keluar dari dalam kawasan hutan," ungkap Shaha.
Sementara, untuk empat anak yang bakal mengikuti UN bakal disiapkan pendamping lantaran mereka tidak memiliki kemampuan akademis seperti pelajar SMP pada umumnya.
"Mereka tentunya berbeda dengan siswa lainnya, mereka tidak menguasai semua mata pelajaran, jadi nanti akan ada pendampingan. Misalnya dalam soal itu ada bahasa yang sulit dipahami oleh mereka dan nantinya akan diterjemahkan ke bahasa Orang Rimba oleh pendamping itu," ungkapnya.
(bal/bal)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini