"Sekarang sedang kita proses," tegas Irjen Moechgiyarto kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (28/3/2016).
Moechgiyarto sendiri telah menerima laporan dari Kapolres Depok Kombes Dwiyono perihal kematian korban yang awalnya dikira meninggal secara wajar. Kapolda meminta Dwiyono untuk mengecek betul penyebab kematian korban saat itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari hasil pemeriksaan, diketahui motif Triono membunuh istrinya karena ada permasalahan rumah tangga. Polres Depok masih menggali terus kemungkinan adanya motif lain.
"Itu sedang didalami dan diperiksa, tapi yang jelas masalah keluarga," imbuhnya.
Kasus polisi yang membunuh keluarga di wilayah Polda Metro Jaya bukan sekali ini terjadi. Sebelumnya, anggota Detasemen D Brimob Kwitang juga menembak mati istrinya di Bekasi. Anggota tersebut juga akhirnya meninggal setelah menembak kepalamya sendiri usai menembak istrinya itu.
Terkait permasalahan itu, Moechgiyarto meminta masyarakat untuk tidak men-generalisir. Menurutnya, dari 34 ribu anggota Polda Metro Jaya, wajar bila ada sedikit oknum yang melakukan kesalahan.
"Kan polisi di Polda kan banyak 34 ribu, jadi wajar kalau saya pikir pasti adalah sekian persen. Kalau masih toleransinya 10 persen masih banyak polisi lebih baik lagi," pungkasnya.
Ratnita tewas pada Minggu (27/3) dini hari setelah dibekap bantal. Tersangka Triono melakukan pembunuhan itu dengan dibantu temannya, Rahmat Santosa alias Mamat.
Tersangka baru melaporkan kematian istrinya itu pada Senin (28/3) dini hari tadi. Dari hasil olah TKP, ditemukan kejanggalan dalam kematian korban. (mei/dra)











































