"Kita lakukan pengetatan razia pintu masuk di wilayah Poso, itu yang harus kita galakkan," kata Kapolri Jenderal Badrodin Haiti di Auditorium STIK-PTIK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (28/3/2016).
Selain antisipasi di pintu masuk Poso yang diistilahkan dengan kategori internal, pengetatan penjagaan juga dilakukan di wilayah perbatasan Indonesia dengan negara tetangga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adanya suku Uighur di kelompok Santoso diketahui setelah dua anggota Santoso dari suku tersebut tewas dalam baku tembak dengan Satgas Operasi Tinombala beberapa pekan lalu. Belum diketahui tugas dan peran anggota dari suku Uighur dalam jaringan kelompok Santoso.
"Kita tidak tahu, tapi mereka sama-sama ada di Poso hutan situ, mereka juga bergabung dengan kelompok itu, angkat senjata juga," ujar Badrodin.
Diberitakan sebelumnya Satgas Tinombala masih memburu 4 orang etnis Uighur lainnya yang di tengarai masih berada di atas pegunungan.
Kapolda Sulteng Brigjen Rudy Sufahriadi pada Rabu (16/3) mengatakan, keterlibatan 4 orang suku Uighur dalam kelompok Santoso ini sudah sejak beberapa tahun lalu. Bahkan 4 orang etnik Uighur lainnya pernah ada yang ditangkap dan telah divonis. (idh/fdn)











































