Tiga anak itu masing-masing adalah R (7), W (5), dan I atau B yang merupakan bayi berusia 6 bulan. Mereka akan diberikan assessment-assesment oleh tim yang dimiliki RPSA.
Kepala RPSA Bambu Apus, Jakarta Timur, Neneng Heryani menjelaskan, langkah pertama yang diberikan ke para anak adalah pemeriksaan dan perawatan kesehatan. Selain Tim medis yang ada di RPSA, anak juga dirujuk ke rumah sakit jika membutuhkan perawatan lebih lanjut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Neneng mengatakan, pembelajaran dan pandangan-pandangan hidup juga diberikan ke anak. Seperti seorang anak harus mengenyam pendidikan, mesti mendapatkan asuhan yang baik, hingga pemahaman bagaimana orangtua yang baik juga diberikan.
"Bahwa orangtua yang baik itu begini begini, diberikan pandangan. Anak-anak agak susah juga kan, nggak cukup sekali, bisa berminggu-minggu ini," ujar Neneng yang belum dapat memastikan berapa lama anak-anak itu akan berada di RPSA.
Neneng menjelaskan, tim assesment juga melakukan proses trauma healing. Setelah trauma anak-anak itu sudah terkondisikan atau pulih, pihaknya akan mencoba melakukan penelusuran kepada keluarga terdekat.
"Yang betul-betul untuk mengasuh mereka, jadi jangan sampai balik lagi ke orangtua yang mengeksploitasi mereka," ujarnya.
"Orangtuanya kan masih diproses ya, apakah nanti orangtua mereka boleh menerima lagi atau tidak, kita akan kordinasi dengan polisi," sambungnya. (idh/Hbb)











































