"Sedang proses untuk medis, karena memang terlihat kondisinya masih sangat lemah, respon-respon dari bayi ini terlihat masih sangat kurang, masih lamban sekali, sehingga kami masih butuh proses medis terlebih dahulu," kata Kepala RSPA Bambu Apus Neneng Heryani saat jumpa pers di RPSA, Bambu Apus, Jakarta Timur, Minggu (27/3/2026).
Saat dikunjungi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise, bayi itu ditaruh di kereta dorong dan tampak memiliki cacat di bibir atau sumbing. Yohana juga sempat menggendong bayi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Responnya masih lambat sekali. Kita sedang proses untuk medis, butuh waktu yang agak panjang, karena dia (bayi) dikasih obat penenang dari usia satu bulan, jadi kita akan periksa semuanya," ujarnya.
Sementara dua korban lain, kata Neneng, secara fisik bagian luar keduanya tampak sehat. Namun begitu, pemeriksaan medis tetap akan dilakukan kepada mereka.
"Mereka cuma trauma saja. Juga belum stabil, kadang mereka masih ada bohong-bohongnya, kadang katanya ngamennya sampai pukul 22.00 WIB malam, terus pas ditanya lagi sampai pukul 02.00 WIB dinihari," ucapnya.
"Ini masih proses, kalau udah seminggu, udah kena terapi kita, baru stabil lah," tutupnya. (idh/Hbb)