Cegah Intoleransi, Kapolda Kalbar Tekankan Pentingnya Pemahaman Pancasila

Cegah Intoleransi, Kapolda Kalbar Tekankan Pentingnya Pemahaman Pancasila

Yudhistira Amran Saleh - detikNews
Kamis, 24 Mar 2016 16:20 WIB
Foto: Yudhistira AS/ diskusi di Paramadina
Jakarta - Makna Pancasila saat ini banyak yang kurang memahami. Padahal isi sila dalam Pancasila itu mempunyai arti penting yang membuat Bangsa Indonesia menjadi negara yang toleran.

Menurut Kapolda Kalimantan Barat (Kalbar) Brigjen Arief Sulistyanto pemahaman nilai-nilai Pancasila harus benar-benar dipahami. Hal itu perlu agar tidak menimbulkan masalah seperti intoleransi.

"Bahwa nilai-nilai Pancasila ini harus mulai diintensifkan lagi di masyarakat. Sehingga kesadaran bahwa sikap toleransi kehidupan beragama itu harus ditunjukan dengan sikap-sikap yang baik tidak dengan kekerasan," kata Kapolda Kalbar Brigjen Arief Sulistyanto dalam acara Seminar Peradaban 'Negara dan Intoleransi' yang diselenggarakan oleh Institut Peradaban bekerja sama dengan Yayasan Wakaf Paramadina dan Pusat Studi Kelirumologi di Universitas Paramadina, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta, Kamis (24/3/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hadir sebagai pembicara dalam acara seminar yaitu Dr Ali Munhanif yang merupakan dosen FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Haris Azhar Koordinator Kontras. Saat ini acara seminar masih berlangsung.

"Karena kita membahas peradaban. Kita ini adalah orang-orang beradab. Penanaman nilai-nilai Pancasila harus dipahami. Ini pemahaman yang semakin berkurang," lanjutnya.

Arief juga menambahkan bahwa peradaban itu timbul akibat persepsi masing-masing dari setiap masyarakat. Karena menurutnya antara masyarakat satu dengan lainnya berlaku norma dan nilai yang membentuk peradaban.

"Masalah peradaban itu sebetulnya bagaimana masyarakat itu mempersepsikan terhadap perbedaan-perbedaan yang terjadi di dalam lingkungannya. Karena setiap masyarakat itu berlaku norma-norma dan nilai-nilai yang menjadi landasan di dalam pembentukan kehidupan peradaban tadi," ucap Arief.

Dari situ tambah Arief akan berlaku mekanisne untuk melindungi peradaban dari luar lingkungannya. "Sehingga dia akan mempunyai suatu mekanisme untuk melestarikan dan melindungi peradaban itu. Dari gangguan-gangguan dari luar," ungkapnya. (yds/dra)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads