"Memang (diperlukan) penguatan kemampuan kawan kawan di pemeriksaan imigrasi untuk pelajari paspor," kata Ronny usai melakukan pertemuan rutin dengan Menko Polhukam Luhut B Pandjaitan di kantor Kemenko Polhukam, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (24/3/2016).
"Ini paspor negara lain palsu atau tidak ini harus dimiliki karena kemiripan paspor antara asli dan yang palsu di setiap negara itu memang harus dicermati lebih tajam agar bisa dilakukan pencegahan," terangnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berkaca dari kasus 4 warga Uighur, China, yang ditangkap 2014 lalu karena memakai paspor ilegal untuk masuk ke Poso, Ronny menyebut tak menutup kemungkinan modus paspor palsu tersebut akan kembali terulang.
"Mereka kan waktu itu tak menggunakan data yang benar, dia memalsukan kewarganegaraannya. Setelah dikonfirmasi melalui kedutaan antar imigrasi kami dapat info mereka gunakan data tak benar," jelas Ronny.
(rna/dra)