Bagaimana UGM Mengatur Ojek, Becak, dan Taksi Saat Masuk Kampus?

Bagaimana UGM Mengatur Ojek, Becak, dan Taksi Saat Masuk Kampus?

Sukma Indah Permana - detikNews
Rabu, 23 Mar 2016 16:16 WIB
Foto: Bagus Kurniawan/detikom
Yogyakarta - IPB memberlakukan kebijakan green campus. Salah satu efeknya, tukang ojek dilarang masuk ke kampus. Tapi para tukang ojek protes, karena kendaraan lain milik civitas akademika masih boleh masuk.

Apa yang dilakukan IPB mungkin sebagai cikal bakal kampus ramah lingkungan. Namun bicara soal green campus, UGM sudah memulainya. Di kampus itu, ada jalan yang bebas untuk kendaraan bermotor.

"Kalau untuk ojek, pengaturannya sama dengan motor mahasiswa dan yang lain," ujar Kabag Humas dan Protokol UGM Iva Ariani, Rabu (24/3/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun ada juga jalan kampus yang boleh dilalui kendaraan bermotor, ojek diperbolehkan masuk.

"(untuk order selain mengantar) juga boleh masuk. Tapi tidak boleh ngetem dan parkir. Taksi, becak juga begitu," imbuhnya.

Sedangkan kendaraan umum seperti bus kota tetap melalui trayeknya di pinggiran kampus seperti Jalan Olah Raga dan Jalan Argo, Sleman.

"Jadi kendaraan umum (bus kota) beroperasi di pinggir kampus," kata Iva.

Sebetulnya pihak kampus telah mengimbau mahasiswanya untuk lebih memilih sepeda kampus yang sudah disediakan. Ada ribuan sepeda yang bisa dipinjam mahasiswa dan warga kampus secara gratis berada di beberapa titik kampus.

"Ada ribuan sepeda kampus untuk aktivitas seluruh keluarga UGM di dalam area kampus," tutup Iva (sip/dra)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads