Seorang sopir taksi Blue Bird, sebut saja Karto berbagi kisah soal pengalamannya. Mungkin ini baru kali pertama seharian gratis melayani penumpang. Dengan ramah dia menyambut detikcom yang mencoba taksinya.
""Silakan saya mengantar Anda kemana saja gratis untuk hari ini," kata Karto, Rabu (23/3/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini CSR, ini cukup baik. Membuktikan bahwa Blue Bird masih bisa memberikan servis yang terbaik," kata dia yang sudah lebih dari lima tahun menjadi sopir.
Meski mendukung program gratis selama 24 jam kepada pelanggan Blue Bird, Karto mengeluhkan soal biaya operasional yang tidak ditanggung perusahaan. Sebagai sopir dia bingung untuk uang pegangan untuk makan hari ini.
"Hari ini free dan saya tidak pegang uang sama sekali. Kadang kala perusahaan menganggap secara general bekerja atau narik ini gratis tidak menarik komisi, membebaskan bensin tapi tidak memikirkan pengemudi," imbuhnya.
"Soal parkir dan tol itu dibebankan ke tamu. Tapi kalau sopir gimana untuk rokok, makan darimana pengemudi ini saya tidak tahu jawabannya harus seperti apa. Operasionalnya belum tercover, kalau dianter secara gratis saya pribadi support," sambung dia.
Kemudian obrolan selama perjalana beralih ke soal demo. Dia mengaku tidak setuju dengan demo anarkis. Karto tidak ikut saat demo kemarin.
"Kalau masalah aspirasi hampir. Tapi saya nggak setuju dengan demo yang kemarin karena tidak membuat orang respect," tandasnya.
"Kalau saya kemarin memang tidak mau (ikut demo). Tujuannya takut melenceng dan kemana-mana. Mereka kan minta Kominfo, Kemenhub untuk berkoordinasi bahwa ini dari sisi legalitasnya aja nggak ada bukan masalah aplikasinya. Kalau saya maunya demo jalan yang baik, damai," katanya.
![]() |
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini